HERALD.ID, MAKASSAR– Tahun ini, Kalla Group genap berusia 69 tahun. Grup Kalla merupakan grup bisnis besar di kawasan Indonesia Timur.
Salah satu anggota keluarga Kalla yang cukup populer adalah Jusuf Kalla, pengusaha nasional sekaligus mantan wakil presiden di dua periode presiden yang berbeda, yakni era Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Wododo (Jokowi).
Perusahaan Keluarga Kalla merambah berbagai sektor. Konglomerasi bisnis Grup Kalla bermula dari usaha perdagangan yang dirintis Hadji Kalla, saudagar komoditas yang sukses asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Tak banyak yang tahu, perusahaan ini berawal dari usaha tekstil di kota Watampone, Sulawesi Selatan.
Usaha ini digarap oleh Haji kalla dan Hajjah Athirah Kalla yang tidak lain adalah orang tua dari Jusuf Kalla.
Sukses di kota terbesar keempat di Sulawesi Selatan, Haji Kalla merambah berdagang ke Makassar pada 18 Oktober 1952.
Bisnisnya terus berkembang, lima tahun kemudian merambah bisnis transportasi dan membeli mobil truk internasional untuk mengangkut hasil bumi dari Bone ke Makassar.
Selain itu, mengoperasikan mobil penumpang jenis station wagon yang melayani trayek Makassar-Bone, dan diberi nama Cahaya Bone. Selanjutnya memberanikan diri mendirikan NV (Namlozee Venonchap) Hadji Kalla Trading Company, yang fokus menekuni bidang perdagangan dan logistik.
Otomotif adalah bisnis yang bisa dibilang paling besar yang dimiliki Grup Kalla. Perusahaan keluarga ini menjadi agen tunggal yang memasarkan kendaraan roda empat pabrikan Toyota di kawasan Indonesia Timur. Beberapa perusahaan otomotif Grup Kalla antara lain PT Hadji Kalla untuk merek Toyota dan PT Makassar Raya Motor sebagai distributor mobil Daihatsu.
Perusahaan Grup Kalla diketahui sudah menjadi importir kendaraan sejak tahun 1969. Beberapa merek mobil lain yang distributornya melalui Grup Kalla antara lain Chrysler, Fiat, Jeep, dan KIA.
Grup Kalla juga adalah pemilik dari PLTA Poso Energy. Pembangkit listrik ini merupakan PLTA terbesar di kawasan Timur Indonesia yang memanfaatkan sumber air dari Danau Poso.
Selain Poso Energy, beberapa perusahaan energi lain yang terafiliasi dengan Grup Kalla seperti PT Malea Energy dan PT Kalla Electrical System.
Keluarga Kalla merambah bisnis kontruksi lewat beberapa perusahaan antara lain PT Bumi Sarana Beton, PT Bukaka Teknik Utama, PT Kalla Aspal, PT Sarana Utama, dan PT Bumi Karsa.
Grup Kalla adalah salah satu penguasa properti di kawasan Indonesia Timur. Konglomerasi bisnis ini mengembangkan kawasan perumahan elit dan kawasan komersial yang dikelola beberapa entitas seperti PT Kalla Inti Karsa dan PT Baruga Asrinusa Development.
Beberapa properti yang dikelola Grup Kalla antara lain Bugis Bistro dan Mal Ratu Indah yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Sulawesi.
Grup Kalla lainnya yang terbilang sangat mendominasi di kawasan Indonesia Timur adalah logistik. Setidaknya ada 3 perusahaan Grup Kalla yang bergerak di sektor ini yakni Kalla Transport, Kalla Logistics, dan Kalla Lines. Perusahaan milik Keluarga Kalla mengapalkan berbagai kebutuhan untuk lintas Jawa-Sulawesi, bahkan ke luar negeri. Perusahaan Kalla juga mendominasi jasa pengiriman kendaraan dari mobil hingga alat berat.