HERALD.ID, SYDNEY — Mereka menjelajahi Australia dengan unta, membangun masjid, memperkenalkan Islam, dan membantu menumbuhkan industri pertanian negara itu. Antara tahun 1860 dan 1920-an, setidaknya 3.000 pria Muslim dan Sikh dari Afghanistan, India, Turki, Mesir dan Iran direkrut ke Australia karena keahlian mereka dalam mengendarai unta.
Mereka memanfaatkan hewan-hewan tangguh ini untuk mengangkut barang, mencari lahan penggembalaan baru, dan memetakan rute baru melintasi bentangan luas dan kering di pedalaman Australia. Secara kolektif, mereka dikenal sebagai penunggang unta atau ghan (singkatan dari Afghan).
Meskipun peran mereka dalam membangun Australia modern sebagian besar telah dilupakan, itu disorot oleh film Australia baru, The Furnace, yang dirilis pada bulan Desember. Artikel ini dilansir dari laman The National News, Jumat (2/7).
Film garapan penulis-sutradara asal Perth, Roderick MacKay, ini coba mengisahkan seorang penunggang unta muda Afghanistan dan seorang pria Australia tengah lari dari kejaran aparat berwenang. Keduanya diketahui mencuri emas batangan curian.
Drama ini menampilkan keindahan alam liar Australia. Ditonjolkan dalam film tersebut, ngarainya yang menjulang tinggi, sungai yang berliku-liku, puncak oker, dan dataran kering yang membentang hingga ke beberapa negara. Melalui kontur alam liar Australia, film ini coba menambilkan kemahiran dan keunggulan penunggang unta Afganistan yang jadi pusat cerita film.
Untuk luas daratan, Australia hampir empat kali luas Arab Saudi. Seperti kawasan di Timur Tengah, wilayah Australia sebagian besar merupakan lingkungan yang kering dan tidak ramah, ditandai dengan panas yang ekstrem dan kelangkaan air bersih. Namun di kedua negara, keindahan berada di hutan belantara yang tandus ini.
Australia Barat yang terik mataharinya menohok, meskipun tidak seperti Swiss, dan padang rumputnya yang subur di bawah puncak bersalju, atau Mauritius, di mana laut pirus, pasir putih, dan hutan hijau membentuk trinitas warna yang mempesona. Sebaliknya, kemegahan alam Australia Barat berasal dari ketidakmurnian, menakutkan, dan berbahaya.
Banyak turis mengunjungi bagian ini secara khusus untuk menjelajahi daerah liarnya, seperti distrik mid-west, tempat The Furnace berlangsung. Dalam film tersebut, penunggang unta Afghanistan dan offsider Australia-nya berjuang melawan kelelahan, kelaparan, dan dehidrasi saat mereka melintasi lanskap yang keras dan terlarang ini dengan berjalan kaki.
Untungnya, hari ini menavigasi wilayah yang luas ini relatif sederhana. Pengunjung internasional melintasi mid-west dengan mobil sewaan mereka, mengikuti jalan aspalnya yang mulus. Meski begitu, bahaya tetap ada.
Pedalaman Australia Barat telah merenggut nyawa banyak orang yang berkunjung dalam keadaan tidak layak, tidak siap atau tidak sadar. Tahun lalu beberapa turis meninggal saat hiking di wilayah tersebut karena kombinasi isolasi dan suhu pembakaran.
Pengalaman Migran
Silahkan kirim ke email: redaksi@herald.id.