HERALD.ID — Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem Hillary Brigitta Lasut jadi buah bibir. Permintaan ajudan pribadi ke KSAD jadi pembicaraan di mana-mana.
Permohonan ajudan pribadi itu disampaikan langsung kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Hillary mengajukan surat permohonan dengan mengacu Peraturan Menteri (Permen) Pertahanan Nomor 85 Tahun 2014 tentang Tenaga Profesi Prajurit TNI yang Bertugas di Luar Institusi Kementerian Pertahanan dan TNI.
Permintaan itu disampaikannya lewat surat ke Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
“Benar, saya menyurat ke KSAD untuk memohon bantuan pengamanan sesuai dengan Permen Nomor 85 Tahun 2014,” kata Hillary Kamis (2/12/2021).
Dia mengaku sudah lama mempertimbangkan permintaan bantuan pengamanan. Hillary beralasan memilih TNI karena dinilai selalu siap secara fisik dan mental untuk keadaan darurat.
Perempuan asal Manado ini juga beralasan tidak enak jika masih harus meminta ajudan dari Polri. Dia sudah terlalu sering merepotkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait banyaknya kasus masyarakat kecil di Sulut yang dia kawal selama ini.
Setelah itu terbit Surat Telegram berklasifikasi biasa (bukan rahasia), yang ditujukan kepada Pangkostrad dan Danjen Kopassus.
Surat Telegram itu bernomor ST/3274/2021 tertanggal 25 November 2021. Ketua Fraksi NasDem Ahmad Ali mengonfirmasi surat telegram tersebut.

Surat itu ditandatangani Asisten Personel KSAD Mayor Jenderal Wawan, dan ditembuskan kepada KSAD, Wakil KSAD, Irjen AD, Aspers Panglima TNI, Asintel dan KSAD.
Dalam Surat Telegram itu disebutkan Hillary mengirimkan surat pada 3 November 2021 tentang permohonan penugasan anggota TNI menjadi ajudan pribadi.
Tertulis juga di surat telegram tersebut, bahwa surat permintaan ajudan pribadi dari Hillary, Peraturan Panglima TNI Nomor 47 Tahun 2018 dan Peraturan KSAD Nomor 35 Tahun 2018 dijadikan sebagai dasar untuk penyeleksian calon ajudan Hillary.
Dalam surat tersebut disebutkan permintaan pengiriman 1 personel bintara untuk diseleksi dalam rangka penugasan sebagai ajudan pribadi Hillary.
Dalam surat dipaparkan 7 syarat calon ajudan pribadi Hillary, salah satu syaratnya ialah berpangkat sertu dengan usia 24-27 tahun. Syarat lain yakni belum pernah menikah, memiliki motivasi dan inisiatif tinggi, tanggap dan cekatan, sehat jasmani rohani, dan tidak sedang menjalani proses hukum.
Belakangan, saat dikonfirmasi, Dudung menjawab singkat. “Tidak akan dipenuhi,” tegas Dudung dikutip dari MNC Portal, Jumat (3/12/201).