HERALD.ID — Dalam rangka kegiatan Modul Nusantara, rombongan Mahasiswa Inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)” melakukan kunjungan wisata ke Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Jumat (17/12).

Modul Nusantara merupakan salah satu proses pembelajaran yang dikemas dengan memberikan pemahaman komprehensif tentang kebinekaan, wawasan kebangsaan, dan cinta tanah air yang meliputi empat jenis kegiatan. Salah satunya melalui kunjungan berbagai obyek wisata lokal, situs bersejarah, tempat-tempat ibadah, lembaga adat dan lembaga sosial kemasyarakatan serta tempat ibadah lainnya.

Dalam kunjungan ke Tana Toraja, mahasiswa mengunjungi berbagai destinasi wisata dan situs bersejarah warisan dunia. Tana Toraja dikenal sebagai salah satu wisata kebanggaan Sulawesi Selatan yang masih mempertahankan dan menjaga keunikan adat istiadatnya serta keindahan alamnya yang menjadi daya tarik pariwisata.

“Tidak semua yang memiliki kekayaan budaya juga memiliki kekayaan alam, dan tidak semua pula yang memiliki kekayaan budaya pasti memiliki kekayaan alam. Tapi inilah Nusantara Indonesia, Tana Toraja memiliki keindahan alam serta kekayaan budaya yang masih terpelihara di era globalisasi dan harus terus dilestarikan,” kata Muhammad Teguh Arrosid mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.

Lebih lanjut, Teguh mengungkapkan kekagumannya terhadap wisata Toraja. Menurutnya, Toraja adalah daerah yang unik dan menarik dengan menawarkan suasana pegunungan. Ia takjub dengan pekuburan yang terletak pada dinding tebing bukit kapur, dan obyek wisata Negeri di Atas Awan.

“Saya sangat kagum dengan tradisi yang masih sangat dilestarikan, sehingga pesan yang disampaikan oleh para leluhur sampai saat ini masih diinterpretasikan melalui kegiatan upacara pemakaman yang memiliki makna ritual yang mendalam,” jelas Teguh.

Melalui program Modul Nusantara, Teguh menyampaikan harapannya para mahasiswa dapat mengaplikasikan nilai-nilai sosial budaya yang ada, utamanya terhadap nilai toleransi umat beragama di Toraja.

“Semoga teman-teman yang membagikan keseruan di Toraja melalui media sosial tidak hanya sebatas memamerkan foto semata, tetapi dapat memberikan kesan dan pesan melalui narasi yang menggambarkan kebinekaan dan kenusantaraan,” kata Teguh.

Lokasi pertama yang menjadi daya Tarik para mahasiswa adalah objek wisata Museum Na’Gandeng yang terletak di Desa Palangi, Kecamatan Sa’da Balusu. Menyuguhkan keunikan dari Rumah Adat Toraja yang disebut Tongkonan dan tempat tersebut juga sering digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara Rambu Solo.

Selain itu, tempat sakral lainnya yang dikunjungi adalah Kete Kesu yang merupakan suatu desa wisata yang dikenal dengan adat serta kehidupan tradisional masyarakat setempat. Para mahasiswa melanjutkan kunjungan ke Kuburan Londa dan Buntu Burake menjadi destinasi yang wajib dikunjungi untuk melihat keindahan Toraja dari atas perbukitan.