HERALD.ID, JAKARTA—Survey nasional Center for Indonesian Reform (CIR) bekerjasama dengan Datasight Indonesia, menunjukan komposisi latar belakang ideologi politik pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sangat berpengaruh.

Hal tersebut dapat dilihat dari perubahan tingkat keterpilihan (elektabilitas) calon presiden tertentu. Bila dipasangkan dengan calon wakil presiden dari berbagai latar belakang ideologi.

Berdasarkan hasil survey kepada 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, diketahui bahwa elektabilitas Prabowo sebagai calon presiden masih lebih tinggi.

Jika dibandingkan dengan elektabilitas tokoh lain seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono dan Puan Maharani.

Namun elektabilitas Prabowo berubah begitu disandingkan dengan tokoh lain dari beberapa latar belakang ideologi.

CIR dan Datasight Indonesia coba menanyakan kepada responden nama-nama tokoh yang layak menjadi calon presiden dan calon wakil presiden.

“Selanjutnya dari nama-nama tersebut kami buat beberapa simulasi pasangan calon berdasarkan ideologi dan latar belakang dukungan sosial politik masing-masing tokoh. Hasil surveynya ternyata menunjukan perubahan elektabilitas yang beragam,” kata Direktur Datasight Indonesia, Radhiatmoko, Kamis (13/1/2022).

Artinya, partai ataupun tokoh yang ingin maju sebagai calon presiden dalam kontestasi pilpres 2024 mendatang harus memperhatikan betul latar belakang ideologi politik calon pasangannya.

“Karena kalau salah memilih maka elektabilitasnya bisa terjun bebas,” ujarnya. (Ani)