SYDNEY – Presiden Belarus Alexander Lukashenko beserta anggota keluarganya disanksi Australia. Sebab mereka dianggap pro-Rusia dan menjadi mata-mata. Sanksi tersebut dijatuhkan pada Jumat (25/3/2022). 

Tidak hanya itu, Australia juga memberi sanksi terhadap 12 orang warga Rusia lainnya.

Pemerintah Australia menyebut para warga Rusia itu “propagandis dan mata-mata penyebar informasi yang tidak benar.”

“Sanksi-sanksi terbaru yang ditetapkan Australia itu diberlakukan antara lain terhadap editor berbagai organisasi media, termasuk Russia Today, Strategic Culture Foundation, InfoRos, dan NewsFront,” kata Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne.

Dikatakannya, Belarus terus mengalirkan dukungan strategis kepada Rusia beserta pasukan militer negara itu.

Tindakan itu merupakan “serangan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina,” ujarnya.