Herald Indonesia, Jakarta—Candaan kopi-susu terkait Papua masih menjadi trending di Twitter hari ini. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang melontarkan candaan itu masih menjadi sorotan.
Veronica Koman, seorang pengacara, dan pegiat hak asasi manusia asal Indonesia yang dikenal akan advokasinya untuk isu-isu pelanggaran HAM di Papua turut berkicau di Twitter. Selain mencuit pernyataan Megawati, ia juga menggambarkan suasana saat itu, termasuk reaksi Presiden RI, Joko Widodo.
“Indonesians – Unity in Diversity – we have to combine. Physically and emotionally, also via genetic engineering. Papuans are Black. Many are ‘milk coffee’ now, blended, becoming very Indonesian [Jokowi claps]. Many migrants in coastal Papua. They’ve mixed. That’s what I want,” cuit Veronica Koman di akun Twitternya, @VeronicaKoman.
Jika diartikan, cuitan Veronica Koman yang menurut Wikipedia sedang bersembunyi di Australia kurang lebih berarti: “Orang Indonesia – Bhinneka Tunggal Ika – kita harus bersatu. Secara fisik dan emosional, juga melalui rekayasa genetika. Orang Papua itu Hitam. Banyak yang ‘kopi susu’ sekarang, diblender, menjadi sangat Indonesia (Jokowi tepuk tangan). Banyak pendatang di pesisir Papua. Mereka sudah bercampur. Itulah yang saya inginkan.”
Cuitan Veronica Koman yang lahir di Medan, 14 Juni 1988 silam tersebut mendapat banyak balasan. Salah satunya, Karni ilyas. Melalui akun @karniilyas, ia menulis angka “9”.
Tidak jelas apa maksud angka “9” tersebut. Veronica Koman lantas membalas dengan tiga tanda tanya sebelum menulis angka “10”.
Netizen dengan akun @adriandwica*** juga membalas unggahan Veronica Koman. “Mau se-problematik kaya apapun, ini partai kenapa elektabilitasnya di puncak terus ya? Padahal akses internet sekarang udah lebih merata, harusnya masyarakat udah bisa nilai dari kelakuan blio-blio ini cukup lewat timeline sosmed,” ujarnya.
Ada juga yang berusaha membela Megawati. “Jangan marah dulu saudara2ku orang papua, maksud ibu mega, cari pasangan2 di luar Suku kita, jangan Jawa sama Jawa, misalnya Jawa dengan Papua jadi nampak Kebhinekaan itu, istilahnya merubah keturunan,” tulis @yulinda46903***.
Pemilik akun bernama @abdurars*** sementara itu menegaskan bahwa candaan seperti ini bisa mengubah persepsi orang terkait Papua. “Kalau omongannya begini, saya dukung Papua Merdeka,” tegasnya.
“Gurauan “kopi-susu” Megawati soal Papua dalam pidato ini menunjukan bagaimana alam bawah sadar para elit NKRI selama ini ketika memandang Papua; rasis!” tulis @Mythicalfo****. (*)