Herald Indonesia, Colorado—Seorang Tiktoker berbagi video yang menceritakan tentang pengusiran dirinya dari sebuah restoran di Colorado karena berpakaian seksi. Sang TikToker mengklaim itu karena pengunjung wanita lain tidak bahagia karena suami mereka menatapnya.

Seorang pelayan mengatakan kepadanya bahwa dia perlu “menutupi pantatnya”. Lebih dari 500.000 orang kini telah melihat video di mana @willowstreedarko mengklaim dia diminta untuk pergi karena keluhan dari pengunjung wanita lain.

Dalam sebuah video yang diposting oleh akun itu menunjukkan pasangan yang duduk di dekatnya di sebuah restoran yang kemudian pindah ke meja lain.

Dan TikToker mengklaim bahwa pria itu telah menatapnya sementara beberapa wanita juga melaporkan pakaiannya kepada staf sebelum dia disuruh pergi.

Dia mengatakan bahwa pelayan juga mengklaim bahwa dia berulang kali berdiri dan pergi ke toilet. Itu dianggap memancing perhatian pengunjung pria. “Kamu tidak nyaman karena melihat suamimu menatapku,” katanya dalam video dikutip dari The Mirror.

“Maka kalian semua pergi ke manajer. Ini adalah alasan [karyawan] pertama kali: Anda pergi ke kamar mandi,” katanya.

Dia menegaskan, dia sudah di restoran selama dua jam untuk minum mimosa. Makanya, ia berpikir wajar kalau dia harus ke kamar mandi. “Saya pikir semua orang pergi ke kamar mandi,” tegasnya.

Dalam video kedua, @willowstreedarko memasukkan bagian singkat dari obrolan dengan karyawan restoran di mana dia disuruh pergi karena dia terus pergi ke kamar mandi dan pakaiannya mengganggu pengunjung lain.

“Kadang-kadang, Anda hanya perlu memakai lebih banyak pakaian. Anda harus mengenakan sesuatu yang menutupi a** Anda,” kata pelayan di restoran itu.

Sang TikToker mengatakan dia akan melaporkan pelayan karena dia mengklaim dia didiskriminasi. Dia menambahkan dia biasa di restoran dan tidak pernah ada masalah di masa lalu.

“Saya memberi tip dengan sangat baik. Jadi, kamu menendangku keluar hanya karena serigala putih akan menangis,” ketusnya menuding wanita-wanita yang memintanya diusir tidak bahagia hidupnya. (*)