Herald Indonesia, Jakarta—Kawasan Taman Dukuh Atas, Jakarta Pusat, yang selama ini menjadi ajang nongkrong anak muda ‘SCBD’ (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok) terus menjadi sorotan. Teranyar, banyaknya laki-laki berbusana perempuan dengan gaya melambai yang menumpang perhelatan Citayam Fashion Show di trotoar di sebelah utara Stasiun BNI City itu dikritik publik.

Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya pun tidak tinggal diam. Petugas gabungan sempat membubarkan kumpulan remaja tersebut. Hal itu lantaran selain menganggu aktivitas perkantoran di wilayah sekitar, petugas juga mendapatkan komplain dari beberapa pihak yang merasa resah dengan aktivitas LGBT di ruang terbuka hijau (RTH) samping Stasiun MRT Dukuh Atas tersebut.

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan, adanya sekelompok orang yang menamakan dirinya LGBT patut diwaspadai. Dan ia menegaskan mereka wajib melindungi anak-anak yang ada di sana.

“Kami wajib melindungi anak-anak dari promosi LGBT, termasuk di Citayam Fashion Week. Kami juga wajib menyediakan ruang untuk anak-anak kita berekspresi. Bersama DPRD DKI Jakarta, ruang terbuka yang keren akan terus kami perbanyak dan perjuangkan,” ujarnya melalui akun Twitter @ArizaPatria di Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Video laki-laki berdandan seperti perempuan memang sempat viral di media sosial (medsos). Jumlah mereka menjadi semakin banyak hingga terus-terusan bergaya menyeberangi trotoar, yang menganggu arus lalu lintas.

Menurut Ahmad Riza, selain melindungi anak-anak dari promosi LGBT, Pemprov DKI juga berkewajiban melindungi mereka dari perilaku konsumtif, boros, pergaulan bebas, narkoba, rokok, kecanduan gawai, hingga putus sekolah.

“LGBT itu mengaburkan identitas dan jati diri anak-anak, menjerumuskan anak ke pergaulan bebas, penyimpangan seksual, penularan penyakit kelamin, membuat anak-anak kita kehilangan norma-norma, etika, budaya, agama, dan lain-lain,” ucap Riza dikutip dari Republika.co.id.

Karena itu, ia mengajak semua orang tua untuk bersama bergotong royong menjaga anak-anak. “Kita akan tua, pensiun, wafat dan dilupakan. Anak-anak kita inilah yang akan mengurus keluarga, lingkungan, bangsa, negara bahkan dunia. Menjaga anak2, melindungi mereka adalah menjaga masa depan Indonesia,” ucap Riza. (*)