HERALD.ID, JAKARTA—Mantan Sekretaris Kementerian (Sesmen) BUMN, Muhammad Said Didu diserang pendukung pemerintah di Twitter setelah mengibaratkan kondisi Indonesia saat ini seperti sedang terjerat pinjaman online (pinjol).

Berbagai cacian dilontarkan pendukung pemerintah untuk membalas cuitan Said Didu. Namun, netizen lain mendukung pernyataan pria asal Pinrang Sulawesi Selatan itu,

Said Disu sendiri dalam cuitan di akun twitter pribadinya, @msaid_didu menyebut bahwa utang Indonesia sudah terlalu banyak. Itu menurutnya berimbas pada masyarakat.

“Bapak Presiden yth, Negara  bagaikan sudah terjerat Pinjol. Karena menambah utang terlalu banyak dg bunga tinggi shg saat ini hrs bayar  sktr Rp 900 t atau sktr 44% pendapatan Negara. Akhirnya kbthn rkyt spt BBM, listrik, Tol, transpotasi dll naik krn tdk ada uang utk subsidi,” tweet Said.

Pemilik akun bernama @IndonesiaR4Y4 membalas cuitan itu dengan kasar. “Hei Didu, sebutin masa pemerintahan yang tidak pernah ada kenaikan harga bahan pokok, tidak ada kenaikan harga BBM, tidak ada kenaikan tarif listrik, tidak ada kenaikan harga harga,” balasnya.

@JM_Bela_NKRI juga mengeritik Said Didu. “Dulu kamu yg nikmati kursi empuk dan uangnya, semua itu dr negara. Sekarang kamu teriak2. Ibarat buka borok kamu sendiri,” sindirnya.

“Pak M. Said Didu coba Bpk Introspeksi dulu terhadap diri sendiri, Apa Prestasi Dari Bpk Sewaktu Menjadi Pejabat ?, Jangan Terlalu Teoritis,” kata @HeriPurwanto99.

Netizen lain menaggapi tweet itu dengan menyampaikan kekhawatirannya. “Jujur lebih kuatir Ama hutang yg nggak jelas gelap tertutup. Gosipnya ada. Semoga NKRI baik2 saja dan rakyat  termasuk anak cucu selalu sehat dan kuat utk bisa bayar hutang2 rezim saat ini,” ujar @reprabo07.

Pengguna twitter dengan akun @AnonBy sementara itu menghitung beban utang yang harus ditanggung Indonesia hingga per detiknya.

“Setahun= 900T, Sehari= 2,5 T, Sejam= 104,2 M, Semenit= 1,74 M, Sedetik= 29 jt,” tulisnya membalas tweet Said Didu. (*)