HERALD.ID, JAKARTABaru-baru ini Stand Up Comedian Mamat Alkatiri dianggap oleh Hillary Brigitta Lasut terlalu kasar dan mencemarkan nama baik.

Kejadian ini berlangsung di sebuah acara diskusi politik yang diadakan oleh Total Politik dan Pro Dewa Jakarta.

Topik dari diskusi ini secara umum adalah mengenai Presidential Threshold.

Diskusi yang diselenggarakan pada (1/10/2022) ini melibatkan anggota DPR Seperti Fadli Zon, Hillary Brigitta Lasut, Pengamat Politik Adi Prayitno dan Stand Up Comedian Mamat Alkatiri.

Namun, Hillary menyayangkan aksi kritikan Mamat.

Menurutnya, lontaran kata-kata dari komika tersebut tidak pantas diucapkan.

Diketahui, sebelum heboh terkait Roasting Mamat Alkatiri, Hillary Brigitta Lasut pernah menjadi sorotan.

Ia yang merupakan seorang anggota Komisi III DPR-RI itu viral di aplikasi tiktok.

Pasalnya Hillary meminta agar anggota TNI mengawalnya.

Wanita kelahiran 22 Mei 1996 itu mengajukan permintaan kepada Kasad Jendral Dudung Abdurachman. Hillary mengaku takut tinggal sendiri.

Hillary saat ini tinggal sendirian di Jakarta.

Pasalnya orang tua hillary sedang bertugas di perbatasan.

Hillary mengaku tuntutan pekerjaan sebagai anggota dewan yang harus menindaklanjuti aspirasi rakyat, dan mencegah konflik membuatnya merasa tidak nyaman.

Seperti yang Herald.id lihat, pada Kamis, 2 Desember 2021 pukul 06.13 WITA, Hillary mengunggah pernyataan.

Pernyataan tersebut bertuliskan, permintaannya yang ingin mendapat perlindungan dari anggota TNI.

“Benar, saya menyurat ke KASAD untuk memohon bantuan pengamanan sesuai dengan PERMEN NO.85 TAHUN 2014” tulis Hillary dalam unggahan instastorynya kemarin.

Ia mengaku tidak mudah menjadi seorang perempuan, berusia 20an dan belum menikah, khusunya di dunia politik yang dinamis dan tidak tertebak.

Terlebih sang ibunda yang telah tiada di awal tahun ini.

Sedangkan sang ayah yang saat ini tidak serumah, membuatnya meminta bantuan anggota TNI.

“Dan belum lagi ayah saya yang sudah sangat khawatir putri sulungnya yang masih muda kesana kemari melaksanakan tugas politik dan tanpa sadar kadang berselisih paham dengan orang lain bahkan kelompok ekstrim” tambahnya lagi.