HERALD.ID, JAKARTA—Ekonom Dr. Rizal Ramli meminta Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengingatkan pemerintah untuk berhenti jor-joran berutang. Hal itu ia sampaikan sebagai tanggapan atas kondisi nilai tukar rupiah.

Tekanan bagi rupiah memang masih besar pekan ini. Bahkan, diklaim ada risiko “gerbang neraka” menuju Rp16.000/US$ akan terbuka. Senin siang ini, kurs tercatat di angka Rp15.469.

“Sorean sebelum tutup, diintervensi BI, kuat dikit. Besok melemah lagi. Gubernur BI bilangin tuh pemerintah jangan pengeluaran dan ngutang jor-an,, sayang kan cadangan devisa di awur2 utk menopang Rupiah yg rentan karena kebanyakan utang !” cuit Rizal di akun twitter pribadinya, @RamliRizal.

Tweet mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu mendapat sejumlah tanggapan netizen. “@bank_indonesia Mana mau dengar. BI cuma dianggap ATM berjalan,” balas @kakalebot.

“Seperti menggarami laut jadinya,” tambah pemilik akun Twitter bernama @joni_jovi.

Pada kamis, 20 Oktober mendatang, BI dilaporkan akan mengumumkan kebijakan moneternya. Sebelumnya, September lalu, saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memberikan kejutan dengan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4,25%. (*)