HERALD.ID, JAKARTA—Pakar ekonomi Dr. Rizal Ramli menanggapi klaim Presiden Joko Widodo yang menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia paling tinggi di dunia.
Melalui akun twitter pribadinya, @RamliRizal, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu menyebut klaim itu muncul karena anak buah model ABS. ABS adalah istilah untuk menggambarkan anak buah yang selalu ingin membuat bos atau pimpinannya senang.
“Yang kasih briefing ABS, yg bacakan have no clues. Negara2 maju, maks tumbuh 3%. Vietnam tumbuh 7,7% Q2-2022, Philipina 6,5% Q2-2022, padahal tidak punya banyak SDA & komoditi. Indonesia hanya tumbuh 5,5% padahal dapat windfall profit dari lonjakan harga komoditi,” tweet Rizal, Kamis, 20 Oktober 2022.
Sebelumnya, Joko Widodo membanggakan kemampuan pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi di tengah krisis global.
“Di tengah-tengah krisis, di tengah-tengah resesi, Indonesia di Kuartal II masih tumbuh 5,44 persen,” kata Jokowi dalam pidatonya saat meresmikan pembuatan Trade Expo Indonesia ke-37 tahun 2022 di Tangerang, Rabu (19/10/2022).
Kondisi itu menurut Jokowi harus disyukuri. Sebab, Indonesia diklaim sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi jika dibandingkan negara lain.
“Ini wajib kita syukuri. Kita termasuk negara-negara yang memiliki growth, pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi di negara-negara G20 maupun negara-negara lainnya,” jelas Jokowi. (*)