HERALD.ID, JAKARTA—Konser Slank yang rencananya digelar di Samarinda, 18 Oktober lalu dilaporkan batal digelar. Belum ada keterangan resmi terkait alasan pembatalan, namun pengguna Twitter menyebut itu karena penjualan tiket sangat minim.

Dalam pengumuman yang bertebaran di Twitter disebutkan bahwa pihak penyelenggara mengembalikan uang tiket kepada penonton yang sudah telanjur membeli tiket.

“#InfoSlank. Konser Slank yang sedianya digelar tanggal 18 Oktober 2022 di Samarinda dibatalkan!!. Untuk info lengkap dan perihal refund tiket bisa hubungi akun Instagram @gentlemen88_company,” demikian pengumuman itu yang dilihat Herald.id Jumat, 21 Oktober hari ini.

Batalnya konser Slank mendapat banyak tanggapan netizen. Komentar-komentar mereka pedas. Sebagian menghujat grup band itu yang mereka anggap sebagai grup band istana dan PDIP.

“Tiket ndak terjual sesuai harapan tah …?? Jual ke pendukung  pdip aja… Bintang tamunya Maharani Puan,” kata pemilik akun Twitter bernama @alamanda_maroon yang membalas salah satu Tweet yang menyinggung pembatalan konser itu.

@syamkf yang mengaku berasal dari Samarinda mengatakan dirinya memang tidak tertarik menonton konser Slank. “Saya org samarinda,  ogah nonton konsernya,” komennya.

Netizen lain menyindir dengan meminta konser dialihkan ke Balaikota Jakarta. “Cari tempat lain sja tuk konser, gimana kalau usul di balaikota dki saja, mumpung yg berkuasa satu kelompok,” kata @mahmud_lima. “Haa setuju,konser dpn balai kota pas,” balas @OKTA2010T.

“Wkwkw sambil ngadu mumpung lagi di buka,” imbuh @achinagra.

Pemilik akun Twitter bernama @prayyHanzzo juga tak kalah pedas. “Grup band istana, Kasian dh di tinggalin penggemarnya,” sindirnya.

“Siapa menabur angin ya siaplah menuai badai. Enakkan Slank, ini baru awal,” tulis @Anton84090548.

Sebelumnya konser Slank dan GIGI di Kota Tegal juga mendapat pukulan telak. Konser yang menjual tiket masuk seharga Rp125 ribu itu dilaporkan sepi penonton.

Penyelenggara konser yang digelar pada Sabtu (15/10/2022) petang diklaim memperkirakan bisa menjual 10 ribu tiket, namun ternyata yang laku hanya 500 tiket. (*)