HERALD.ID, JAKARTA—Politisi Partai Demokrat Hasbi Lubis membuktikan kata-katanya melaporkan Komisaris Independen PT Pelni Dede Budhyarto yang memelesetkan khilafah jadi khilafuck. Kemarin, ia mendatangi Mabes Polri.
Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat itu lewat akun Twitter pribadinya, @Hasbil_Lbs menyampaikan hal itu. Hanya saja, ia mengatakan bahwa laporan belum bisa dilakukan karena pihak cyber unit meminta dia mendapatkan keterangan ahli bahasa.
Hal itu pun dilaporkan Hasbi ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Divisi Humas Polri. Menurutnya, yang diminta unit cyber itu harusnya baru dilakukan pada proses penyelidikan.
“Pak @ListyoSigitP, @DivHumas_Polri, sy udh ke Mabes Polri terkait rencana LP dugaan penistaan agama oleh @kangdede78. Nmn, pihak cyber unit membebankn kpd sy tuk mendapatkn keterangan ahli bahasa. Ini yg menyebabkn LP blm dpt dilakukn. Sdgkan hal tsb shrsny pd proses penyelidikn,” tweetnya.
Sebelumnya, Dede Budhyarto melalui akun Twitter pribadinya, @kangdede78 men-tweet pernyataan terkait pemilihan presiden dan memelesetkan kata khilafah menjadi khilafuck.
“Memilih capres jgn sembrono apalagi memilih Capres yang didukung kelompok-kelompok radikal yg suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yg melarang pendirian rumah ibadah minoritas,” kicaunya.
Cuitan itu mendapat banyak kritik. Termasuk dari MUI dan anggota DPR RI. Kang Dede pun didesak meminta maaf. Sebagian lainnya seperti Fadli Zon meminta Kang Dede dipecat dari jabatannya.
“Orang seperti ini harusnya dipecat saja sebagai komisaris, jangan sampai menjadi wajah BUMN,” cuit Fadli dalam akun Twitternya @fadlizon. (*)