Setengah jam kemudian, Ferdy Sambo juga sampai di rumah Bangka bersama ajudannya, Adzan Romer dan Sadam. Wajah Sambo juga terlihat marah saat itu.
“FS masuk, dia juga kaya marah-marah juga, langsung masuk ke rumah,” ujar Bharada E.
Setelah itu, Yosua keluar dan berbisik ke Bharada E, “cad nanti ada Pak Erben mau datang, rekan bapak’”.
“Siap bang,” jawab Bharada E.
Akhirnya tak lama, rekan Sambo yang dipanggil Koh Erben datang. Namun Bharada E tidak melihat kedatangannya, karena dia sedang ke belakang rumah. Tiba-tiba, setelah kedatangan Erben, Yosua meminta seluruh ajudan keluar dari dalam rumah.
“Tidak ada selain kami berdua,” ujar Yosua ke ajudan lain sambil menunjuk dirinya dan Mateus.
Lalu, ajudan lain selain Yosua dan Mateus, kemudian menunggu di luar.
Bharada E berjaga di depan rumah bersama Farhan dan Alfons. Kemudian di belakang ada Romer, Sadam, dan sejumlah asisten rumah tangga (ART) Sambo di rumah Bangka.
Tidak diketahui apa yang terjadi di dalam. Namun, sekitar dua jam kemudian ada wanita yang keluar dari rumah Sambo. Eliezer mengaku tidak pernah sama sekali melihat wanita itu. Wanita itu keluar rumah dalam kondisi menangis.
“Sekitar satu jam, dua jam, baru tiba-tiba ada orang keluar dari rumah. Pagar kami tutup, dia ketuk dari dalam rumah. Saya bilang Alfons ‘ada orang keluar’, dia buka pintu, tiba-tiba ada perempuan. Saya tidak kenal dia, nangis dia, baru ini (saya lihat), siapa ya?, katena saya nggak ada waktu dia datang. Saya lihat di di dalam ada pak Erben juga di depan rumah,” ucap Bharada E.
Silahkan kirim ke email: [email protected].