HERALD.ID, BANDUNG – Jejak Agus Sujatno terendus. Pria 34 tahun itu, ternyata bukan orang baru di dunia teror. Pemilik nama alias, Abu Muslim itu, adalah teknisi listrik yang bekerja di apartemen. Dia menggunakan keahliannya itu untuk merakit bom.

Sebelum jadi pengantin (sebutan untuk pelaku bom bunuh diri) di Mapolsek Astana Anyar, Agus Sujatno pernah merakit bom panci. Itu meledak di Cicendo, Bandung.

Itu diungkap sendiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kejadian di Cicendo kata Kapolri, berlangsung pada pagi hari, Senin, 27 Februari 2017. Bom panci rakitan Agus Sujatno kala itu, memiliki kekuatan 5.300 meter per detik dan masuk golongan high explosive primer. Bom jenis ini juga sensitif terhadap gesekan dan panas.

Tak lama setelah itu, polisi pun segera menangkap Agus Sujatno dan tersangka lain bernama Yayat. Saat itu, Agus Sujatno berperan mulai dari pendanaan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), hingga perakit bom.

“A alias Abu Muslim bekerja sebagai tenaga ahli listrik di apartemen. Mana sumber energi yang bisa ia gunakan, tentu bagi dia tidak begitu sulit,” kata Kadiv Humas Polri Irjen kala itu, Boy Rafli Amar, di Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin, 13 Maret 2017 lalu.

Agus Sujatno juga berperan dalam pendanaan kepada tersangka Yayat, yang melakukan aksi teror di Lapangan Pendawa, Cicendo, Bandung. Selain pendanaan, Agus Sujatno disebutkan memiliki ‘laboratorium’ di rumahnya yang digunakan sebagai tempat merakit bom.

Dari tangan Agus Sujatno, polisi menyita beberapa barang bukti, di antaranya panci, paku, kabel, parafin, korek api kayu, baterai, kaleng, selotip, saringan, botol pembersih keramik, asam nitrat, HCL, aseton, dan hidrogen peroksida.

Akibat perbuatannya, Agus pun mendekam di Lapas Nusakambangan pada 2017. Agus lalu bebas bersyarat pada 2021. Hanya setahun bebas, rupanya Agus Sujatno tidak kapok. Dia lagi tadi pagi di sekitar Polsek Astana Anyar, Bandung. Saat anggota polsek sedang melakukan apel pagi.

Sigit mengatakan dari hasil pemeriksaan sidik jari polisi mendapatkan identitas pelaku, yakni Agus Sujatno alias Agus Muslim. Jenderal Listyo juga tak menampik pelaku merupakan eks napi teroris (napiter) yang ditahan di LP Nusakambangan.

“Pelaku terafiliasi dengan JAD Bandung atau JAD Jawa Barat. Tim bekerja untuk bisa menuntaskan apa yang terjadi,” kata Listyo saat meninjau TKP.

Sigit juga mengatakan saat ini satgas telah bergerak untuk mengusut tuntas jaringan pelaku. “Dari olah TKP ini, kita lakukan proses pencarian terhadap kelompok yang terafiliasi dengan pelaku di TKP,” tegas Listyo. (*)