3,2 Juta Dosis Vaksin Sinopharm Kedaluwarsa 2023 Ini, Komisi VI Minta PT Bio Farma Lakukan Ini

- Covid19
  • Bagikan
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin Rapat Kerja dengan BUMN Farmasi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2023). (Foto: Eot/dpr.go.id)

HERALD.ID, JAKARTA—Sebanyak 3,2 juta dosis vaksin Sinopharm akan kedaluwarsa tahun 2023 ini. Makanya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung meminta PT Bio Farma memaksimalkan sisa vaksin Gotong Royong Sinopahrm itu.

Ia mendesak BUMN Farmasi meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat melalui berbagai layanan kesehatan khususnya untuk masyarakat menengah kebawah.

“Kita usulkan adanya rapat gabungan antara Komisi VI, Komisi IX dan Komisi III dengan mengundang PT Bio Farma dan Kementerian Kesehatan untuk membahas sisa vaksin yang akan habis pada tahun 2023 ini,” katanya saat Rapat Kerja dengan BUMN Farmasi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2023) dikutip dari dpr.go.id.

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan ada tantangan besar industri farmasi pascapandemi Covid-19. Ia menyebut pengembangan bisnis sektor farmasi berbeda dengan ragam industri lain. “Industri farmasi ini unik, untuk satu produk butuh pengembangan yang lama dan ada potensi gagal,” ujarnya.

Honesti menjelaskan, sebelum pandemic pengembangan produk vaksin memerlukan waktu sekitar tujuh tahun hingga 10 tahun. Tak hanya butuh waktu lama, tapi juga memerlukan nilai investasi yang sangat besar.

“Sebagai gambaran, vaksin IndoVac yang kami kembangkan dari hulu ke hilir itu menghabiskan hampir Rp500 miliar dan alhamdulillah berhasil. Kalau seandainya tidak berhasil, jadi sunk cost. Ini persoalan kami yang mana harus pintar-pintar menyiasati dalam pengembangan produk,” jelasnya. (*)

Silahkan kirim ke email: [email protected].
Stay connect With Us :
  • Bagikan