Uang Biaya Berobat di Rekening Ludes Dibobol, Putri Aryani Meninggal

- Peristiwa
  • Bagikan
Zachy dan almarhumah istrinya, korban pembobolan rekening. (Dok: istimewa)

HERALD.ID, JAKARTA – Muin Zachy hanya bisa menatap kosong. Rp320 juta uang di rekeningnya ludes dibobol. Pembobolnya, bukan orang asing. Thoha namanya. Orang yang dia beri tumpangan di rumahnya. Thoha memperalat tukang becak.

Berat badan Zachy turun memikirkan uang itu. Pasalnya, uang itu hasil penjualan dua rumah di Surabaya dan Sidoarjo. Dia menjual rumahnya untuk biaya berobat istrinya, Putri Aryani.

Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn dalam konferensi pers mengatakan, bukan tukang becak pelakunya. Melainkan Thoha.

“Tidak benar tukang becak yang membobol, tapi Thoha yang ngekos bersama nasabah kami,” ungkap Hera.

Karena tak memiliki biaya berobat, istri Muin, Putri Aryani, akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. Uang berobat itu dibobol Thoha dan Setu, pada 5 Agustus 2022. Sementara Putri Aryani meninggal pada Jumat, 19 Agustus 2022.

Anak kandung Muin dan almarhumah Putri Aryani yang sekaligus bertindak sebagai kuasa hukum, Dewi Mahdalia, mengatakan, dirinya bertekad memperjuangkan agar seluruh uang ayahnya kembali. Tak cukup hanya Setu dan Thoha yang dijebloskan ke penjara.

Dewi mengatakan, ayahnya sengaja menjual dua rumah mereka di Surabaya dan di Sidoarjo untuk biaya berobat ibunya, yang sebelumnya didiagnosis mengidap penyakit komplikasi.

Dari hasil penjualan rumah itu didapatkan uang Rp345 juta. Seluruhnya disimpan di rekening milik ayahnya. Tetapi, belum sempat dipakai, uang untuk berobat ibunya itu keburu dibobol.

“Rencananya, uang itu kan untuk berobat. Sudah berobat ke RS William Booth. Sisanya untuk pengobatan selanjutnya. Ibu saya punya riwayat sakit komplikasi,” kata Dewi. (*)

Silahkan kirim ke email: redaksi@herald.id.
Stay connect With Us :
  • Bagikan