HERALD.ID, JAKARTA—Presiden Joko Widodo menyinggung pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tentang operasi tangkap tangan (OTT).
Pernyataan tentang OTT dari kedua menteri tersebut dinilai memengaruhi penurunan skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia.
Hal itu diungkap Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Namun, Mahfud mengatakan Presiden yang akan menyampaikan sendiri apakah pernyataan pejabat itu tepat apa tidak.
“Kalau tanggapan Presiden tentang pernyataan-pernyataan pejabat, seperti Pak Luhut dan yang lain-lain, itu nanti biar Presiden yang akan menyampaikan apakah itu tepat apa tidak,” kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/2) dikutip dari republika.co.id.
“Tetapi, memang tadi disampaikan di dalam rapat bahwa (pernyataan) ini juga memengaruhi turunnya indeks seakan-akan pemerintah itu enggak mau OTT. Tetapi, apakah itu betul apa tidak, itu nanti kita di rapat berikut,” lanjut Mahfud.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengajak pemda untuk melawan OTT dan mengurangi praktik korupsi dengan cara mengubah ekosistem pemerintahan jadi serbadigital. Menurut dia, ketika tidak ada lagi OTT dan kasus korupsi menurun, Indonesia bakal dianggap sebagai negara bermartabat.
Sedangkan, Mendagri Tito Karnavian pada kesempatan berbeda meminta aparat penegak hukum untuk tidak menyelidiki dan memanggil kepala daerah. Ia khawatir para kepala daerah menjadi takut mengeksekusi program pemerintahan.
Kemarin, Presiden Jokowi memanggil Mahfud MD, jaksa agung, kapolri, dan ketua KPK untuk secara khusus membahas penurunan skor IPK di Istana Kepresidenan Jakarta.
Menurut Mahfud, IPK yang dirilis Transparency International Indonesia (TII) hanya merupakan persepsi dan terbatas di bidang-bidang tertentu saja. Ia pun menilai hasil tersebut tidak menunjukkan fakta yang sebenarnya.
“Kami hanya ingin menyatakan bahwa itu semua bukan fakta, tapi persepsi, dan baru terbatas pada hal-hal tertentu. Di bidang-bidang tertentu kita justru naik, demokratisasi naik, penegakan-penegakan hukum dan keadilan naik,” ujar Mahfud.
Silahkan kirim ke email: [email protected].