HERALD.ID, AUSTRALIA – Melansir Stuff, Akouboo Amatus Douw, perantara Gerakan Papua Merdeka yang berbasis di Australia, telah mengirim surat ke pemerintah Selandia Baru. Isinya memberitahu kalau warga negaranya yang berprofesi sebagai pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, dalam keadaan baik-baik saja.
Juru bicara kelompok separatis itu, Sebby Sambom, juga mengungkap bahwa Mehrtens masih hidup dan tidak akan dilukai. Tetapi, Sambom tidak dapat memberikan bukti fotonya. Alasannya, sulitnya sinyal ponsel di lokasi pegunungan Nduga. Juga ingin menghindari memberikan lokasinya.
“Semua kami urus karena dia bukan pilot Indonesia. Kalau dia pilot Indonesia sudah kami bunuh,” kata Sambon melalui panggilan Whatsapp ke Stuff.
Sambon mengatakan, Mehrtens bukan musuh mereka. Dia mengatakan, Mehrtens adalah seorang pilot yang berharga, yang bisa mengajari kelompok separatis itu untuk menerbangkan pesawat.
Sambon juga menambahkan, ini adalah masalah politik dan mengatakan pemerintah Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat dan China telah mengizinkan Indonesia untuk membunuh orang Papua selama 60 tahun terakhir.
Polisi menjaga rumah sakit tempat para pekerja yang diancam oleh pemberontak Papua, dibawa untuk pemeriksaan kesehatan di Mimika, provinsi Papua, Indonesia. Laporan yang belum dikonfirmasi dari media Indonesia mengatakan, Phillip Mehrtens dimaksudkan untuk menerbangkan para pekerja itu.
Sambon mengatakan, kelompok itu akan mengirimkan bukti bahwa Mehrtens masih hidup segera setelah mereka mampu.
Dalam sebuah video yang konon dari separatis, yang tidak dapat diverifikasi Stuff, seorang separatis mengatakan Mehrtens telah dibawa ke sebuah kamp beberapa hari berjalan kaki dari tempat dia disandera.
Sebelumnya pada Jumat pagi MFAT mengatakan, tidak menerima pembaruan tentang situasi tegang semalam, tetapi mengatakan polisi mendukung tanggapan lintas-lembaga melalui petugas penghubung mereka di Jakarta.
Operasi penyelamatan gabungan militer dan polisi dengan nama sandi Damai Carstenez sedang berlangsung pada hari Kamis, meskipun keberadaan pilot asal Christchurch itu, masih belum jelas.Namun, pasukan keamanan Indonesia pada hari Rabu berhasil menyelamatkan 15 pekerja konstruksi Indonesia yang sedang membangun sebuah pusat kesehatan di Desa Paro – daerah yang sama dari mana Mehrtens diculik, pada Selasa, 7 Februari 2023. (*/asw)
Silahkan kirim ke email: redaksi@herald.id.