HERALD.ID, NDUGA – Nyaris saja 15 pekerja Puskesmas Paro senasib dengan karyawan PT Istaka Karya, pekerja jembatan yang dihabisi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogeya pada Desember 2018 silam. Untung saja, mereka lekas menyelamatkan diri.
Pada Sabtu, 4 Februari 2023, para pekerja Puskesmas Paro ini sebenarnya sudah diteror anak buah Egianus Kogeya. Mereka diancam akan dihabisi. Karena dicurigai sebagai intel TNI atau BIN. Tudingan yang sama dialamatkan ke karyawan PT Istaka Karya pada 2018 silam.
Mendapat ancaman itu, pekerja Puskesmas pun bergegas menyelamatkan diri. Hingga pada Selasa pagi, 7 Februari 2023. Pasukan bengis Egianus Kogeya ini mengejar para pekerja Puskesmas ini hingga ke Bandara Paro.
Lalu, sebuah pesawat mendarat. Pesawat Susi Air milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti. Di ujung landasan pacu, pesawat yang dipiloti Philips Mark Methrtens itu pun dibakar. Para anak buah Egianus ini mengira pesawat itu akan menjemput 15 pekerja itu.
Pilot Philips dan lima penumpangnya raib. Keberadaannya masih simpang siur. Egianus Kogeya mengklaim Philips ada di bawah penyanderaannya. Sedangkan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebutkan sang pilot telah lari menyelamatkan diri.
Namun belakangan Panglima TNI ragu. Apakah sang pilot menyelamatkan diri ataukah di bawah penguasaan KKB. “Pasalnya tidak ada saksi, sehingga kita tidak bisa memastikan,” terang Laksamana Yudo.
Saat ini Satgas Damai Cartenz tengah latihan penyelamatan sandera. Di bawah komando Kepala Satgas, Kombes Faizal. Mereka mencoba segala strategi untuk menyelamatkan pilot asal Selandia Baru tersebut.
Sebelumnya, Satgas Damai Cartenz telah berhasil menyelamatkan 15 pekerja Puskesmas. Kini sudah dievakuasi ke tempat aman menggunakan helikopter. (rif/asw)
Silahkan kirim ke email: redaksi@herald.id.