HERALD.ID, DEPOK—Alasan Bripda Haris Sitanggang (HS), anggota Densus 88 Antiteror nekat membunuh sopir taksi online di Depok terungkap. Ternyata ia kalah judi dan menghabiskan uang pembeli mobil kakaknya.
Sony Rizal (56), tewas dibunuh Bripda HS pada 23 Januari 2023 di Cimanggis, Depok. Dalam perjalanan kasusnya, Bripda HS nekat membunuh dan hendak mencuri mobil korban lantaran kejepit utang.
Dalam rekonstruksi yang digelar Polda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023) kemarin, Bripda HS mengaku butuh uang untuk mengganti uang kakaknya yang dipakai untuk judi online.
Awalnya, Bripda HS sepakat dengan sang kakak di Medan, membeli mobil Terios seharga Rp90 juta.
“Tersangka dikabari oleh abangnya yang sudah mentransfer uang sebesar Rp20 juta untuk DP. Sisanya sebesar Rp 70 juta akan ditransfer pada malam hari,” kata penyidik Polda Metro Jaya saat reka ulang dikutip dari inilah.com.
Uang Rp20 juta dari sang kakak, justru dipakai Bripda HS untuk main judi online. Harapannya, bisa mendapat untung. “Namun, uang tersebut habis karena kalah bermain judi,” ungkap penyidik.
Kalah dan habis Rp20 juta ternyata belum membuat Bripda HS kapok. Setelah sang kakak kembali mentransfer uang sisa mobil sebesar Rp70 juta, anggota Densus 88 itu kembali berjudi dengan harapan uang yang sebelumnya bisa kembali.
Namun, ternyata ia kembali kalah dan uang total Rp90 juta habis tak berbekas. Dalam kondisi bingung dan panik, muncul ide mencuri mobil, untuk kemudian diberikan ke sang kakak di Medan.
Kepada kakaknya di Medan, Bripda HS lantas menjanjikan akan membawa mobil Terios yang dipesan. Saat itulah, Bripda Haris mulai mencari mangsa. Ia berputar-putar mencari taksi online.
“Adegan ke 5 tersangka berinisiatif untuk melakukan pencurian sebuah mobil dengan target pengemudi taksi online yang nantinya mobil tersebut akan dijual oleh tersangka di Jambi dan uangnya akan digunakan untuk membeli mobil untuk diserahkan kepada abangnya,” jelas penyidik.
Silahkan kirim ke email: [email protected].