HERALD.ID, MOSKOW—Sebuah jet tempur Rusia bertabrakan dengan pesawat pengintai tanpa awak milik AS di atas Laut Hitam pada hari Selasa waktu setempat. Itu insiden serius yang memicu protes diplomatik AS.
Pejabat AS dan Rusia memiliki laporan yang bertentangan tentang tabrakan antara drone MQ-9 Reaper dan jet tempur Su-27 Rusia dimana masing-masing saling menyalahkan.
Seorang juru bicara Pentagon mengemukakan kemungkinan bahwa Departemen Pertahanan pada akhirnya dapat mendeklasifikasi dan merilis video tentang tabrakan tersebut.
Jet tempur Rusia dilaporkan menghantam baling-baling pesawat tak berawak MQ-9 milik Angkatan Udara AS di atas Laut Hitam pada 14 Maret, menyebabkan pasukan Amerika menjatuhkan pesawat tak berawak mereka di perairan internasional.
Pejabat Pertahanan AS mengatakan drone itu belum ditemukan. Pentagon sendiri menolak untuk mengatakan apakah ada upaya yang dilakukan untuk mengumpulkan puing-puing atau potongan-potongan Reaper.
Dikutip dari 9 News, Pentagon dan Komando Eropa AS mengatakan bahwa dua pesawat Su-27 Rusia membuang bahan bakar di MQ-9, yang sedang melakukan misi pengawasan rutin di atas Laut Hitam di wilayah udara internasional.
Mereka mengatakan jet Rusia terbang berputar-putar di depan drone beberapa kali selama 30 hingga 40 menit, dan kemudian salah satu pesawat Rusia menabrak baling-baling MQ-9, menyebabkan pasukan AS harus menjatuhkan MQ-9. di perairan internasional.
Jenderal Angkatan Udara James Hecker, komandan Angkatan Udara AS Eropa dan Afrika, mengatakan bahwa tindakan jet Rusia hampir menyebabkan kedua pesawat jatuh.
Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan tabrakan itu kemungkinan juga merusak jet tempur Rusia, tetapi Su-27 masih dapat mendarat. Dia tidak merinci di mana jet tempur itu mendarat.
Tidak jelas apakah tabrakan itu kecelakaan atau disengaja, tetapi pihak AS mengklaim bahwa pesawat Rusia mencoba mencegat drone tersebut.
Silahkan kirim ke email: redaksi@herald.id.