HERALD.ID, KABUPATEN BOGOR—TNI meminta semua pihak bersabar terkait upaya pembebasan pilot SusiAir berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens, yang sejak beberapa pekan lalu disandera kelompok kriminal bersenjata di Papua.
Pihak TNI memilih upaya negosiasi dalam proses pembebasan sandera ini yang mungkin butuh waktu cukup lama. Negosiasi ini sesuai kebijakan pemerintah.
“Kita mengikuti kebijakan pemerintah bahwa kita bernegosiasi dulu agar sandera ini selamat tanpa ada cedera apa pun,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda TNI Krisdiyantokepada wartawan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu dikutip dari republika.co.id.
Jalan negosiasi dipilih untuk mengedepankan keselamatan sandera, meskipun langkah itu membutuhkan waktu yang relatif lebih lama jika dibandingkan tindakan mengeksekusi para separatis yang menyandera.
“Memang kalau negosiasi tidak akan sebentar, pasti butuh waktu yang panjang dan kita semua harus sabar karena ini menyangkut nyawa manusia yang harus kita selamatkan, meskipun hanya satu orang,” jelasnya.
Hingga kini Satgas TNI masih melakukan operasi bersama Polri dalam misi penyelamatan pilot Mehrtens. Satuan TNI telah mengetahui beberapa titik yang dicurigai sebagai tempat keberadaan para separatis di Papua melalui sarana yang dimiliki, baik pesawat udara maupun tim inteligen.
“Dengan medan Papua yang sedemikian berat, ada risiko jika kita langsung mendekat ke situ. Kan kelompok mereka mengancam, kalau TNI maju, sandera akan dibunuh, nah itu yang akan kita hindari. Apalagi pemerintah daerah sudah berupaya akan bernegosiasi dengan pihak tersebut,” ungak Krisdiyanto.
Pihak Pemerintah Selandia Baru sudah menawarkan diri dalam misi penyelamatan Mehrtens. Namun, Krisdiyanto menjelaskan bahwa TNI untuk saat ini masih bisa menangani masalah ini.
“Kemarin Pemerintah Selandia Baru menghadap Panglima. Duta besarnya sudah menawarkan untuk membantu, namun Panglima menyatakan bahwa satuan TNI masih cukup untuk bisa menangani masalah penyanderaan ini,” jelas Krisdiyanto.
Philip Mark Mehrtens disandera KKB sejak 7 Februari 2023 sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. KKB pimpinan Egianus Kogoya juga membakar pesawat Pilatus milik Susi Air.
Silahkan kirim ke email: [email protected].