HERALD.ID,JAKARTA — Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) aktif melakukan langkah terobosan akses pendanaan melalui penawaran umum perdana saham atau IPO.
Hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah yang sedang menjaga tren pemulihan ekonomi domestik.
Dirut BEI, Iman Rachman dan Ketua Umum HIPKA Kamrussamad meneken naskah kesepakatan di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat 17 Maret 2023.
“Jumlah investor di pasar modal di Indonesia sejak lima tahun terakhir meningkat 9,7 kali lipat dan jumlah investor saham meningkat tujuh kali. Sebagai gambaran, jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 10,5 juta investor dan 4,4 juta untuk investor sahamnya. Dari 10, 5 juta ini, yang memberikan kontribusi sebesar 55 persen adalah perusahaan domestik. Sisanya asing,” urai Iman Rachman.
Kenaikan jumlah investor pasar modal ini seiring gencarnya edukasi serta kemudahan akses. Ditunjang perkembangan teknologi menjadi beberapa di antara faktornya.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal sepanjang 2022 tembus 10,31 juta orang. Angka tersebut meningkat 37,68 persen dibandingkan 2021 yang mencapai 7,49 juta investor.
Jumlah investor pasar modal tersebut mengacu pada jumlah Single Investor Identification (SID). Sedangkan sepanjang lima tahun terakhir atau dibandingkan periode 2018 sebanyak 1,62 juta orang, jumlah investor Tanah Air telah naik lebih dari lima kali lipat atau 536,42 persen.
Selain itu selama lima tahun terakhir, emiten yang tercatat sudah ada 850 perusahaan. Rata-rata 50 perusahaan baru tiap tahunnya berproses go public.
“Dengan kerja sama HIPKA, maka diharapkan semakin bertambah perusahaan baru yang akan tercatat di bursa efek di Indonesia,” papar Iman.
Wakil Ketua Umum Bidang Investasi dan Keuangan HIPKA, Yana Aditya mengatakan anggota HIPKA yang akan melakukan IPO diutamakan berfundamental baik dan memiliki kemampuan untuk mencapai laba.
Silahkan kirim ke email: [email protected].