HERALD.ID, JAKARTA – Duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo, semakin nyaring terdengar. Hal itu bermula saat keduanya bersama Presiden Jokowi melakukan panen raya, di Kebumen, Jateng, beberapa waktu lalu.
Hal itu membuat koalisi Gerindra dan PKB yang dirangkai dalam Kebangkitan Indonesia Raya, memanas.
Pasalnya, ada isu yang juga Prabowo bakal dipasangkan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Namun, politik itu adalah kepentingan. Mereka hanya memikirkan kemenangan, bukan yang lain.
Pengamat Politik, Nurmal Idrus menyampaikan, jika kemenangan lebih terbuka atau berpotensi ketika Prabowo bersanding dengan Ganjar, maka tentu saja lebih memilih bersama.
“Faktanya, elektoral Prabowo dan Ganjar memang selalu di atas, dibanding figur lain di Pilpres, seperti misalnya dengan Ketua PKB Muhaimin Iskandar,” katanya, Senin 20 Maret 2023.
Menurutnya, koalisi antara Gerindra dan PKB, selama belum didaftarkan ke KPU, itu bisa saja berubah tergantung kepentingan partai politik dan peluang menang calon yang akan diusung.
“PKB tentu punya banyak opsi, meski tak bersama Prabowo. Opsi itu banyak karena Parpol ini mengendalikan kursi di parlemen. Mereka juga harus realistis dengan Muhaimin Iskandar yang secara elektoral masih kalah bersaing denga figur lain,” tutur Nurmal.
Lebih jauh, jika keduanya dipaketkan, tentu akan komplit dan juga mampu membendung kenaikan elektabilitas Anies Baswedan yang selama ini gencar melakukan kunjungan dan sebagainya.
Sambung Nurmal lagi, dari sisi elektoral Prabowo-Ganjar sama-sama kuat, di beberapa wilayah Indonesia.
“Ketika melihat rekam jejak kontestasi yang pernah mereka ikuti. Prabowo kuat di Jawa Barat, Sumatra dan Indonesia bagian timur. Sementara Ganjar kuat di Jawa bagian tengah yang mempunya basis suara besar plus Nusa Tenggara dan Bali,” sebutnya.
Silahkan kirim ke email: [email protected].
