HERALD.ID, SLEMAN – Miris nasib ibu beranak dua di Sleman. Senin, 20 Maret 2023 dini hari, mayatnya ditemukan di sebuah penginapan di Kelurahan Purwodadi, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Sudah terpotong menjadi 65 bagian.
Wanita itu berinisial AI, 35 tahun usianya. Pihak kepolisian saat ini masih berupaya untuk mengungkap kasus mutilasi tersebut.
Sementara jasad AI sudah dimakamkan di Makam Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Senin sore.
Ayah korban, Heri Prasetya (64) mengatakan, setiap hari anaknya berangkat kerja pukul 07.00 WIB. Memang kata dia, kalau Sabtu tidak full kerjanya.
“Biasanya untuk pergi kemana kurang tahu senengane e dekne (kesenangan dia) gimana enggak tahu,” ungkapnya.
“Tapi dari dulu dia senengane (sukanya) makannya di warung Pakem, kulineran itu loh, dulu sama teman-temannya di sana,” bebernya.
Menurut Heri, putrinya sudah memiliki dua orang anak. Yang tua berusia 8 tahun, dan bungsu 1 tahun.
Di matanya, AI merupakan sosok ibu yang bertanggung jawab terhadap kedua anaknya.
“Jadi kalau pulang kerja, ya pulang. Paling sama anaknya gojek-gojek (bercanda) anaknya mau minta apa baru keluar lagi,” jelas Heri.
Sementara itu, Dukuh Purwodadi, Kamri menjelaskan, penemuan jasad korban bermula pada Minggu, 19 Maret 2023.
Saat itu, penjaga penginapan merasa curiga karena tamu yang menginap sejak Sabtu sore tak kunjung keluar kamar.
Sementara lampu kamar terus menyala.
Merasa curiga, penjaga penginapan lantas mengetuk pintu kamar tersebut sekira pukul 22.30 WIB.
Akan tetapi, tidak ada respons dari tamu yang menyewa kamar tersebut.
Penjaga penginapan kemudian berinisiatif mencongkel jendela guna mengetahui kondisi di dalam kamar.
“Terus dibuka, congkel lewat jendela kecil ditemukanlah (mayat) di kamar mandi,” ujar Kamri.
Saat itu, ia mengaku ditelepon oleh penjaga penginapan, lalu menghubungi Polsek Pakem, Polresta Sleman, dan Polda DIY.
Kamri mengungkapkan, saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi sudah tidak utuh.
“Jenazah baru berhasil dievakuasi saat azan Subuh dan dibawa ke RS Bhayangkara,” terangnya. (yon/asw)