JIS tak Dipilih jadi Venue Piala Dunia U-20, Begini Jawaban Anies saat Ditanya Santri

- Sepak Bola
  • Bagikan
Anies Rasyid Baswedan bersama eks Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj. (Foto: @aniesbaswedan)

HERALD.ID, JAKARTA—Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Untuk turnamen ini, PSSI memilih enam stadion sebagai lokasi pertandingan atau venue untuk dinilai FIFA.

Keenam stadion itu yakni Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).

Selain enam stadion itu, Indonesia juga memiliki stadion dengan kualitas dunia yang sudah diakui FIFA, yaitu Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Akan tetapi, PSSI tidak memasukkannya ke dalam opsi venue pertandingan.

Hal ini sempat ditanyakan Marwil, santri kelas 12 Pondok Pesantren (Ponpes) Luhut Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan, Selasa (20/3/2023) kepada Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan.

“Stadion JIS tak dipakai ya sayang-sayang ya gak dipakai, mudah-mudahan nanti berikutnya bisa dipakai ya,” kata Anies yang duduk di samping KH Said Aqil Siroj seperti disiarkan akun channel resmi ponpes dikutip dari Republika.co.id di Jakarta, Rabu (22/3/2023).

JIS menjadi satu-satunya stadion di Asia Tenggara yang atapnya bisa ditutup. Sehingga, lapangan stadion bisa dipakai untuk bertanding pada pukul 12.00 WIB. Dengan stadion memiliki atap maka pertandingan sepak bola bisa dihelat pada siang hari dan tidak panas.

“Kenapa itu dibuat? Jadi kejadiannya gini Pak Yai, saya setiap kali nonton sepak bola itu pertandingannya jam tujuh malam, jam tujuh malam Pak Yai, kalau lapangannya itu stadionnya 60 ribu hampir semua Maghrib Isya-nya itu jamak Pak Yai, kan ga mungkin pertandingan jam 7, ga ada tempat,” jelas Anies.

“Yang kedua sering masalah, kita ini tinggal di Khatulistiwa, Khatulistiwa itu artinya kalau siang panas. Di Eropa pertandingan jam 2 siang itu nyaman, pertandingan jam 10 nyaman, karena dia bukan tropis, nah di Indonesia, desainnya stadion itu terbuka membuat pertandingan itu harus sore atau malam, jadi kita buat tertutup supaya bisa pertandingan siang,” lanjut Anies.

Dengan berbagai keunggulan seperti itu, Anies mengakui kalau dirinya juga heran mengapa JIS tidak dipakai PSSI untuk menjadi lokasi pertandingan Piala Dunia U-20.

“Kita berharap, sudah jadi bagus-bagus ya dipakai cuman kelihatannya belum ada yang mau pakai dulu sekarang, nanti setelah selesai 2024 Pak Yai baru mulai dipakai lagi Pak Yai, ya sekarang masih sepi,” ujar Anies.

Silahkan kirim ke email: [email protected].
Stay connect With Us :
  • Bagikan