HERALD.ID, BANTAENG – Andi Marhani, Kepala Taman Kanak-Kanak di Bantaeng, Sulsel, yang tewas usai dianiaya pacar, sudah dimakamkan. Postingan media sosialnya tujuh tahun lalu, jadi sorotan. Seakan sudah jadi firasat.
Dalam postingannya pada 30 September 2015 itu, Andi Marhani menulis, “Jika suatu hari nanti, sekarang atau esok, aku udah gak bernafas lagi, ketahuilah…hadiah terindah dalam hidupku adalah…bisa mengenal dan menyayangimu.”
Tak lupa, Andi Marhani menyertakan foto seorang wanita berbaju hitam lagi berbaring, dan ada bayangannya yang seolah-olah ruhnya yang sedang bangkit.
Diberitakan sebelumnya, Kamis, 23 Maret 2023 lalu, Andi Marhani mengembuskan napas terakhirnya di RSUD Prof. Anwar Makkatutu, Bantaeng.
Kepala Taman Kanak-kanak (TK) Negeri Pertiwi Pullauweng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu, tiga hari lalu dilarikan ke rumah sakit. Itu setelah dianiaya pacarnya, Didi. Bahkan sang pacar yang sempat mengantar korban, sebelum kemudian menghilang.
Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP Rudi, mengatakan, pihaknya kini telah memerintahkan anggotanya untuk mengusut kasus ini.
“Kami sementara melakukan pengejaran ke pelaku. (Kasusnya) penganiayaan,” katanya, Jumat, 24 Maret 2023.
Rudi sendiri belum mengungkap luka yang dialami korban hingga meninggal. Juga belum ada informasi terbaru terkait kasus ini.
Namun diketahui, kasus penganiyaan ini berawal saat korban Andi Marhani datang ke rumah pelaku Didi di Jalan Bolu, Kabupaten Bantaeng, Minggu, 19 Maret 2023 sekira pukul 17.30 Wita.
Di sana, entah apa penyebabnya, Andi Marhani pun dianiaya dan mengalami pendarahan di kepala. Ia sempat meminta tolong kepada warga sekitar.
Silahkan kirim ke email: [email protected].
