HERALD.ID, PAPUA – KW (22) begitu sakit hati. Dia menuding Dokter Mawarti Susanti telah memotong honornya selaku cleaning service rumah sakit Nabire, saat Covid-19.
Lalu, pada Kamis, 9 Maret 2023, jarum jam sekitar pukul 06.00 WIT, KW pergi ke rumah dinas korban. Dia lalu masuk melalui plafon kamar mandi.
Berhasil masuk ke dalam rumah, tersangka lalu mengambil rok korban dari lemari. Rok digunakan menutupi wajahnya dengan gaya ala Ninja.
Pelaku kemudian berpapasan dengan korban. Dia pun langsung memukul korban dan membanting korban ke lantai di depan pintu kamar korban.
Selanjutnya, tersangka membekap mulut korban dengan tangan kirinya. Lalu, cleaning service ini memukul dada korban berkali-kali dengan siku. Korban berusaha melawan, namun pelaku mencekiknya.
Melihat korban sudah tak bergerak, KW lalu mengangkat korban ke tempat tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Dia lalu membersihkan lantai rumah, karena korban mengeluarkan air seni. Pelaku lalu mengambil handphone korban dan kabur.
Setelah dilakukan penyelidikan mendalam selama kurang lebih 3 minggu, akhirnya pelaku berhasil ditemukan.
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri, dalam konferensi pers di Mapolda Papua, Rabu, 29 Maret 2023 mengatakan, pelaku berhasil ditangkap setelah ditemukan air liur pelaku di payudara korban.
Itu setelah korban diautopsi di Makassar. Air liur di payudara korban dicocokkan dengan 5 saksi di RSUD Nabire, termasuk KW. Ternyata, DNA identik dengan KW. Akhirnya, dia pun mengakui perbuatannya.
Sementara barang bukti yang ditemukan saat proses penggeledahan yakni berupa handphone (hp) milik korban dengan merk Sony Xperia 10 plus warna hitam yang disimpan didalam bantal yang terbungkus plastik putih dan ditaruh di gudang kecil lantai 2 Ruang Poli RSUD Nabire.
Silahkan kirim ke email: [email protected].