HERALD.ID, JAKARTA—Kejahatan yang menyasar kotak amal masjid ramai terjadi pada pekan-pekan terakhir bulan Ramadan.
Terbaru dan yang sedang ramai dibicarakan, pelaku menggunakan modus baru berupa infak digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) palsu yang terpasang pada kotak amal.
Kejadian ini terungkap saat kamera pengawas (CCTV) Masjid Nurul Iman Blok M, Jakarta Selatan, merekam aksi seorang pria tak dikenal yang memasang sejumlah QRIS barcode bertuliskan infak restorasi masjid pada sejumlah kotak amal di Masjid Nurul Iman Blok M.
Pelaku kata Sekretaris Masjid Nurul Iman Blok M, Habibi Katin, melancarkan aksinya pada Kamis (6/4/2023) pukul 10.30 WIB. Namu, pengurus dewan kemakmuran masjid (DKM) baru mengetahuinya pada Minggu (9/4/2023) setelah menemukan kejanggalan pada kotak amal dan melihat CCTV.
Habibi Katin menjelaskan, mereka melihat ada keanehan karena biasanya di kotak-kotak infak itu gak ada stiker QRIS, terutama kotak bagian luar.
“Nah ini ada stiker asing, kita curiga dan periksa semua kotak dan tiang-tiang serta dinding masjid, ternyata ada banyak stiker QRIS yang mencurigakan itu. Maka setelah kita pastikan bukan punya pihak masjid, kita lepas semua. Setelah itu kita cek CCTV untuk mengetahui pelaku yang menempel stiker, dan ketahuan,” kata Habibi dikutip dari Republika.co.id pada Selasa (11/4/2023).
Selain kotak amal, Marbut masjid Carmita menjelaskan, stiker tersebut juga ditempel pria tersebut di kaca lift dan dinding masjid. Video pria tak dikenal yang memasangi sejumlah kotak amal masjid dengan stiker infak digital QRIS barcode telah beredar di media sosial, dan mengundang kecaman dari warganet.
Pengurus DKM Masjid Nurul Iman telah melaporkan kejadian tersebut kepada Polres Jakarta Selatan.
Carmita mengatakan, perbuatan pria tersebut telah meresahkan. Ia berharap aparat segera menangkap pria tersebut. Carmita menjelaskan, pelaku ternyata juga melakukan aksinya di beberapa masjid di Jakarta.
“Bukan masjid ini saja, saya dapat laporan itu sudah beberapa masjid yang ditempel QRIS barcode oleh orang itu. Informasi yang saya dapat, terjadi juga di Masjid Nurullah Kalibata, Masjid Raya Pondok Indah, Masjid Istiqlal Jakarta,” ungkapnya.
Identitas pelaku juga sudah beredar di media sosial. Menurut Carmita, pelaku diduga seorang warga Medan yang juga karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Itu berdasarkan KTP pelaku yang disebar warganet di media sosial.
“Identitasnya sudah banyak disebar di medsos, katanya itu orang BUMN,” kata Carmita. Meski demikian, Carmita masih menunggu keterangan dari Polres Jakarta Selatan terkait penyelidikan kasus tersebut.
Bank Indonesia (BI) memastikan sudah melakukan tindakan terhadap viralnya kasus penipuan, yang menggunakan QRIS barcode palsu di kotak amal.
“Saat ini sudah dilakukan pemblokiran terhadap QRIS tersebut sehingga tidak dapat digunakan lagi oleh penyedia jasa pembayaran (PJP) terkait,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono kepada Republika, Senin (10/4/2023).
Dia memastikan, Bank Indonesia juga sudah mengomunikasikan kepada seluruh penyedia jasa pembayaran (PJP) untuk mengantisipasi kejadian serupa. Khususnya, untuk mewaspadai modus penyalahgunaan QRIS.
Erwin menjelaskan, pada kasus dugaan penyalahgunaan QRIS di salah satu rumah ibadah di Jakarta tersebut, pelaku mendaftar sebagai merchant QRIS.
Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno mengatakan, pihak kepolisian sudah menyelidiki dan menelusuri kasus penipuan tersebut.
Dia juga mengaku, telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di Masjid Nurul Iman di kawasan pusat perbelanjaan Blok M Square, Jakarta Selatan.
Mengenai pengakuan seseorang mengenal dan menjadi korban dari terduga pelaku, dia berharap, agar yang bersangkutan melapor ke Polsek Kebayoran Baru untuk ditindaklanjuti. Sebelumnya, seseorang dengan nama akun di Instagram, Reda Samudera, mengaku kenal dengan pelaku yang diduga berinisial MIM. “Sampaikan kalau memang ada yang kenal, arahkan ke Polsek,” kata Kompol Tribuana Roseno. (*)