HERALD.ID, JAKARTA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih konsisten mendorong ketua umumnya Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi bakal calon presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan berdasarkan kesepakatan bersama antara Gerindra dan PKB, selaku Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Capres atau Cawapres diserahkan kepada Prabowo dan Cak Imin.
“Formulanya sudah jelas, capres dan cawapres di tangan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar,” katanya pada Senin, 8 Mei 2023.
Menurutnya, Prabowo Subianto dan Cak Imin sudah sama-sama mendapatkan dukungan dari internal partai maju sebagai capres 2024. Namun belakangan PKB masih memberikan ruang untuk menjadikan Cak Imin sebagai cawapres.
“Pembahasannya sudah selesai. Kami sedang menunggu untuk segera diumumkan pasangan capres dan cawapres,” katanya menegaskan.
Jazilul menegaskan PKB mendorong agar KKIR mengumumkan pasangan capres-cawapres pada bulan Mei 2023. Sebab jika lewat dari itu, maka momentum pasangan capres-cawapres KKIR akan hilang.
Alasannya, kata dia, karena Ijtima Ulama mendorong agar diumumkan pada bulan Ramadhan kemarin, ternyata belum. Selain itu, juga menyangkut strategi pemenangan ke depan.
“Kalau telat, tentu kehilangan momemtum,” ujarnya
Sebagai informasi, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dibuka mulai 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Sikap PKB ini bertolak belakang dengan manuver politik dari Cak Imin dengan menemui beberapa tokoh politik mulai dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Airlangga Hartarto, hingga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Cak Imin sendiri mengakui ingin mendorong terbentuknya koalisi besar pada Pemilu 2024. Salah satu targetnya dengan melebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan KKIR. Jika koalisi besar ini terjadi, maka peluang Cak Imin menjadi cawapres semakin kecil karena harus bersaing dengan beberapa tokoh dari lintas parpol lain.