HERALD.ID, JAKARTA—Seorang warga negara asing (WNA) perempuan asal Jerman tiba-tiba ikut menari dengan kondisi telanjang di tengah pertunjukan tari yang berlangsung di Puri Saraswati Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Senin (22/5/2023).
Petugas Puri Saraswati segera mengamankan bule itu karena dianggap telah bertindak tidak etis di depan orang banyak. Ia pun dilaporkan ke Polsek Ubud, Gianyar.
Kepolisian Daerah Bali dikutip dari Republika.co.id menyebutkan perempuan bernama Darja Tuschinski (28 tahun) itu diduga mengalami gangguan kejiwaan atau depresi, karena kehabisan uang untuk tinggal di Bali.
Dikutip dari laman Slate, Jumat (26/5/2023), kondisi yang dialami Darja itu bisa disebabkan oleh psikosis, yakni gangguan mental yang ditandai dengan diskoneksi dari kenyataan. Psikosis dapat terjadi sebagai akibat dari penyakit jiwa seperti skizofrenia.
Pada kasus lain, kondisi psikosis juga dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan seperti konsumsi obat-obatan tertentu atau penyalahgunaan narkoba. Ada sejumlah kasus di berbagai negara, di mana pengidap psikosis tak malu telanjang di depan umum.
Sering kali, itu terjadi karena ada “suara” di kepala yang menyuruh orang itu untuk telanjang. Selain itu, ketelanjangan publik pada orang dengan gangguan jiwa juga dapat terjadi sebagai bagian dari halusinasi atau mengalami distorsi realitas.
Individu yang mengalami distorsi kognitif menyebabkan pikirannya merasakan realitas secara tidak akurat. Beberapa orang mungkin menganggap dirinya Tuhan atau nabi.
Sebagian merasa ada entitas kuat yang memerintahkan dia untuk mengekspos tubuh, atau tiba-tiba dia percaya dirinya adalah penari eksotis.
Setelah episode perilaku itu berakhir, sebagian pasien mengakui masih mengingat proses berpikir tersebut. Sedangkan yang lain menganggap dorongan itu tidak dapat dijelaskan.
Perilaku seperti itu sebenarnya tidak mengherankan pada individu psikosis, tetapi ketelanjangan tetap mengejutkan dan dianggap ofensif bagi publik.
Silahkan kirim ke email: [email protected].