HERALD.ID, PEKANBARU – Datuk Timbalan Setia Amanah. Demikian gelar yang disiapkan untuk H Sulaiman, wakil bupati (wabup) Rokan Hilir (Rohil).
Namun, gelar itu batal diberikan oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Rokan Hilir. Itu setelah pria yang akrab disapa Haji Leman itu, terpergok satu kamar dengan wanita cantik yang juga Kabid Pengendalian dan Penerimaan Dispenda Rohil, Dona Ratna Sari.
Keputusan ini tertuang dalam Warkah ketiga dari enam warkah Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) kabupaten Rokan Hilir (Rohil), yang dibacakan ketua umum Mejelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) kabupaten Rokan Hilir, Datuk Seri H.Nasrudin Hasan di Balai Adat Melayu Riau Kabupaten Rokan Hilir Jalan Purna MTQ komplek perkantoran batu enam Bagansiapiapi, Rabu, 31 Mei 2023.
Ada 6 warkah yang disampaikan kepada Menteri dalam negeri Republik Indonesia, gubernur Riau (Datuk Seri Setia Amanah), LAMR Provinsi Riau, Bupati Rokan Hilir dan DPRD Rokan Hilir. Berikut bunyi warkah yang dibacakan Ketua Umum MKA Datuk Seri H. Nasrudin Hasan:
“Setelah melewati musyawarah dan diskusi secara intens dan maraton, yang dihadiri pengurus majelis kerapatan adat (MKA) Kabupaten Rokan Hilir dan dewan pimpinan harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) kabupaten Rokan Hilir (Rohil) beserta lembaga adat melayu kecamatan se kabupaten Rokan Hilir dan dewan kehormatan adat Lembaga Adat Melayu Rokan Hilir, maka pada hari ini, Rabu tanggal 31 Mei tahun 2023, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Rokan Hilir memberikan pernyataan sikap terkait dengan sangkaan atas perbuatan asusila oleh Sdr H.Sulaiman,SS,MH, wakil bupati Rokan Hilir sebagai berikut:
1.Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) kabupaten Rokan Hilir menyesalkan atas kejadian yang melibatkan sdr H.Sulaiman,SS,MH di salah satu hotel di Pekanbaru bersama seorang perempuan yang bukan isterinya oleh kepolisian daerah Riau dalam kegiatan operasi penyakit masyarakat.
2.Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Rokan Hilir mengutuk keras atas terjadinya peristiwa tersebut karena telah menimbulkan kegaduhan secara massif dan merusak harkat dan martabat kabupaten Rokan Hilir.
3.Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Rokan Hilir MEMBATALKAN rencana pemberian dan penabalan gelar Datuk timbalan setia amanah kepada Sdr Sulaiman,SS,MH, selaku wakil bupati kabupaten Rokan Hilir.
4.Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Rokan Hilir mendesak Sdr H.Silaiman,SS,MH agar segera menyampaikan pernyataan permohonan maaf secara resmi kepada seluruh masyarakat Rokan Hilir.
5.Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Rokan Hilir menyerahkan kepada kementerian dalam negeri RI untuk memproses baik secara administrasi maupun hukum terhadap Sdr H.Sulaiman,SS,MH sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
6.Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Rokan Hilir menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh terhadap pemberitaan yang ada, melaksanakan kegiatan dan bekerja sesuai profesi masing masing.
Warkah ini dibuat agar setiap orang mengetahuinya.
Ditandatangani oleh pimpinan rapat Datuk Seri Jufrizan,S.Pi dan majelis kerapatan adat (MKA) lembaga adat Melayu Riau (LAMR) kabupaten Rokan Hilir, Datuk Seri H.Nasrudin Hasan.
Sebelumnya, Sari Eka Rahmi, istri Wabup Rokan Hilir Sulaiman, mengungkap kronologi, bagaimana suaminya bisa ada di kamar hotel Dona Ratna Sari (Kabid Pengendalian dan Penerimaan Dispenda Rohil), hingga digerebek Polda Riau.Rahmi mengaku, malam kejadian itu sedang menginap bersama suami di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Riau. Lokasinya, berdekatan dengan Hotel Premier, Pekanbaru.
Kedua hotel ini berada di Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru. Saat itu, Dona sedang sakit. Kemudian Rahmi meminta suaminya Sulaiman, membawakan obat ke kamar Dona.
“Pokoknya saya percaya sama Abang, saya percaya 1.000 persen. Itu suruhan saya, bantulah Dona itu Bang, ya kita sering minta bantu sama dia,” katanya di Pekanbaru, Minggu, 28 Mei 2023.
Rahmi memaparkan, saat itu dia baru tiba. Masih capek dari Rokan Hilir. Sehingga ketika tiba langsung ke Hotel Pangeran, Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, untuk beristirahat.
Sementara Dona menginap di Hotel Premier di Jalan Sudirman itu juga. “Saya di Pangeran karena capek kan, baru sampai,” ucap Rahmi.
Menurut Rahmi, dia percaya 1000 persen ke suaminya. Apalagi, suami dan Dona adalah kerabat. “Saya tahu kalau ini ada kekerabatan sama suami,” kata Rahmi.
Terkait persoalan itu, Rahmi mengaku telah dibicarakan dengan keluarga besar. Ia juga memastikan tidak akan membawa masalah tersebut ke ranah hukum.
Rahmi menyebut, Dona yang merupakan alumni IPDN ini, sering datang ke rumah mereka.
“Sering ke rumah. Ke mana pergi, biasa sama dia, pakai baju dinas pun datang dia itu,” cerita Rahmi.
Rahmi mengaku kenal dekat dengan Dona Ratna Sari. Ia percaya suaminya tak berbuat yang macam-macam malam ketika diamankan.
Apalagi mereka punya hubungan dekat dan kekerabatan. Bahkan keduanya punya hubungan dekat dengan Dona yang kini menjabat sebagai Kabid Pengendalian dan Penerimaan di Dinas Pendapatan Rokan Hilir. “Hubungan baiklah sama dia (Dona),” katanya.
Wabup Rohil Sulaiman, dipergoki polisi tengah sekamar bersama Dona Ratna Sari (30), Kabid Pengendalian dan Penerimaan Dispenda Rohil. Polisi sudah melepas keduanya. Pasalnya, pasangan sah keduanya tidak melapor. (bs/asw)