HERALD.ID, JAKARTA —Kontroversi terkait ekspor pasir laut dari Indonesia ke Singapura membuat Rocky Gerung mengkritik Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Keputusan Jokowi untuk mengekspor pasir laut Indonesia ke Singapura menuai kecaman dari berbagai pihak.
Menurut Rocky Gerung, hal ini akan lebih menguntungkan Singapura daripada Indonesia.
Dampak dari ekspor pasir laut ini dapat merusak ekosistem di perairan Indonesia dan mempercepat pemanasan global.
“Indonesia menjadi basis akumulasi kapitalis Singapura, sementara disparitas di Indonesia sendiri sangat tinggi,” ujar Rocky Gerung, seperti yang dilaporkan dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, pada Jumat, 2 Juni 2023.
“Ini pasti akan merusak, bukan hanya bagi bangsa kita, tetapi juga bagi dunia dan planet ini untuk menjaga kelestarian lingkungan,” tambahnya.
Rocky Gerung juga berpendapat bahwa Jokowi hanya melihat masalah ini dari segi ekonomi, tanpa mempertimbangkan aspek biologi.
“Jokowi hanya memahami bahwa pasir memiliki nilai ekonomi, bukan masalah ekologi,” katanya.
Selanjutnya, Rocky Gerung mengungkapkan keheranannya terhadap sikap Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Seharusnya, Sri Mulyani melarang atasanannya untuk menjual pasir laut Indonesia ke negara tetangga.
“Sri Mulyani selalu disuruh menghitung ini, seharusnya Sri Mulyani memberikan pandangan bahwa ini berbahaya dalam menjaga masa depan dunia,” ujarnya.
Sebagai informasi, Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.
Dalam PP tersebut, disebutkan bahwa pasir laut dapat digunakan untuk ekspor, kegiatan usaha, pembangunan infrastruktur, dan reklamasi.
Aturan ini membuat larangan ekspor pasir laut yang sebelumnya dikeluarkan oleh pemerintahan Megawati Soekarnoputri tidak berlaku lagi.
Berdasarkan laporan media asing, keputusan Jokowi ini memungkinkan Singapura untuk memperluas wilayahnya.
Namun, berbeda dengan pendapat Rocky Gerung, Menko Marves Luhut Pandjaitan membela keputusan Jokowi tersebut.
Bahkan, ia yakin bahwa ekspor pasir laut ini tidak akan merusak lingkungan.
“Tentu tidak merusak lingkungan,” kata Luhut Pandjaitan.
“Kini dengan adanya GPS (Global Positioning System) dan lainnya, kita memastikan hal tersebut tidak terjadi,” tambahnya.