HERALD..ID, JAKARTA—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mewaspadai musim kemarau pada bulan Juni, Juli, dan Agustus yang diprakirakan menuju puncak musim kering 2023.
Dikutip dari Republika.co.id, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Kebencanaan BNBP Abdul Muhari mengatakan bencana hidrometeorologi kering sudah mendominasi meski jumlahnya masih fluktuatif.
Hingga Senin (5/6), Indonesia sudah dilanda sekitar 1.300 kejadian bencana dan titik panas atau hotspot muncul dari daerah-daerah yang terdapat kejadian paling banyak di Pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.
Musim kemarau pada tahun ini berbeda dari sebelumnya. Itu karena dalam tiga tahun terakhir Indonesia pada periode basah yang dipengaruhi La Nina pembawa awan hujan.
Kondisi itu membuat rata-rata di setiap bulan Indonesia tidak pernah benar-benar mengalami kekeringan atau suhu yang relatif tinggi.
Kebakaran hutan juga relative kecil. Dan kalaupun terjadi itu akan cepat padam, karena faktor alam mendukung untuk percepatan pemadaman api. (*)
Silahkan kirim ke email: redaksi@herald.id.