HERALD.ID – Mantan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bercerita soal kemenangannya bersama Jusuf Kalla (JK) dalam kontestasi Pilpres 2004 lalu.

Kala itu, SBY-JK terbukti berhasil memenangi kontestasi yang diikuti oleh 5 pasangan calon presiden dan wakil presiden hingga dua kali putaran pada saat itu.

SBY mengaku tak mudah meraih itu. Bahkan dia menyebut Megawati adalah salah satu tokoh kaliber berat. Sebab, selain incumben, Megawati juga tokoh senior di bidang politik yang pada tahun 2005 ia juga berdampingan dengan Hasyim Muzadi yang juga memiliki suara besar.

“Pertama Ibu Megawati. Presiden Incumbent yang didampingi KH Hasyim Muzadi, Pimpinan PBNU,” ucapnya.

Kedua, Hamzah Haz Wakil Presiden Incumbent berpasangan dengan Letjen Agum Gumelar. Ketiga, Amien Rais, tokoh reformasi berpasangan dengan Siswono Yudo Husodo.

“Keempat, Jenderal Wiranto mantan Panglima TNI dan Menko Polhukam berpasangan Solahuddin Wahid, adik kandung Abdurrahman Wahid.”

“Delapan tokoh itu senior-senior saya, lebih dikenal oleh rakyat. Kelima, saya bersama Pak Jusuf Kalla,” tuturnya.

Namun, hasil berbuah manis. SBY mengatakan bersama Jusuf Kalla mampu menghantarkan dirinya menjadi pemimpin di negeri ini berkat perjuangan keras dan ikhtiarnya.

Karena itu, SBY menyebut kemenangan itu harus kembali diraih. Dengan kerja keras pada Pilpres, pemilihan legislatif, dan juga pemilihan kepala daerah di tahun 2024.

“Rakyat harus disapa, rakyat ditemui, ada anak bayi dicum pipinya, ada anak-anak sekolah disapu kepalanya. Tidak ada jalan lain, tidak ada jalan pintas, hanya itu,” tuturnya.

“Waktu masih ada, sejarah selalu memberikan peluang. Semua yang kita lakukan insya Allah meberikan kita kesuksesan perjuangan kita,” pungkasnya.

Sekadar informasi, SBY adalah Presiden pertama di masa Reformasi yang terpilih melalui pemilihan umum secara langsung.(*)