HERALD.ID, JAKARTA—Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) meminta bakal calon presiden (bacapres) tidak menjadikan isu kepemudaan sebagai gimik semata.
Penegasan itu disampaikan Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri usai melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana, Selasa (25/7/2023).
Menurut Syukri, pada Pemihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang calon pemilih didominasi oleh generasi muda. Makanya, PMII tidak ingin bacapres menjadikan isu kepemudaan hanya sebagai gimik belaka tanpa ada visi misi yang terkait.
“Jadi jangan sampai isu kepemudaan ini hanya menjadi gimik, semua jualan pemuda, semua merasa mewakilin pemuda. Tapi secara visi dan program tidak ada sama sekali yang menyentuh pemuda.” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan dikutip dari rri.co.id.
Syukri menyatakan, kalau ada yang memperjuangkan hak anak muda secara lebih, maka PMII secara moral mendukung. “Kenapa secara moral, karena PMII bukan partai politik, jadi kita mendukung visi misi kepemudaan dari para calon pemimpin kedepan,” tegasnya.
Dengan tegas, Syukri mengatakan, dalam sudut pandang aktivis dan pemuda, PMII tidak menginginkan ke depannya para pemuda sulit mendapatkan pekerjaan hingga pendidikan.
“Tidak ada lagi kemudian anak-anak muda yang sulit mendapatkan pekerjaan, tidak ada lagi anak-anak muda yang sulit untuk kuliah,” ujarnya.
Dalam pertemuan dengan Presiden, mereka juga dibahas Ibu Kota Nusantara (IKN). Syukri menyebut dalam pertemuan ini pihaknya menyerahkan kajian akademik yang dilakukan PMII terkait IKN kepada Kepala Negara.
“Tadi kita menyampaikan hasil kajian kami dari PB PMII tentang IKN, jadi kami membuat jurnal akademik setebal 350 halaman. Ini membuktikan bahwa hari ini aktivis bisa berkontribusi terhadap pembangunan negeri dimasa yang akan datang,” katanya. (ilo)