HERALD..ID, TANGERANG—Warga Kabupaten Tangerang, Banten, juga mengeluhkan asap yang terjadi malam hari hingga subuh. Keluhan mereka viral di media sosial.
Seorang warganet yang mengabadikan kondisi asap mengatakan, apa yang terjadi dan mereka saksikan sudah bukan lagi pemandangan langit.
“Ini pemandangan depan rumah. Ini asap!! Bau sangit dan setiap malam, sudah empat bulan terakhir lah kira-kira,” keluhnya dalam video seperti dilihat, Rabu (23/8/2023).
Perekam video menuturkan bahwa di grup komplek anaknya sudah ada yang kena infeksi saluran napas dan masuk RS. “Gimana yang punya bayi? Gimana satpam yang jaga komplek? Terpapar langsung gak ada perlindungan. Katanya sih sudah didatengin Pemkab, sudah janji ada tindakan tegas kalau sampai ada kebakaran lagi. Tapi tetap saja dilanggar, kayaknya sih yang penting ada duit beres?” ujarnya.
“Pas abis ditegur, malam gak ada asap, eehh ganti jam doang, subuh jam 5 pagi full asap!! Bayangin lagi tidur enak-enak terus bau asap, sesak napas, kalau sudah dewasa mungkin bisa kebangun, kalau anak-anak pulas gimana? Tidur sambil hirup asap,” lanjutnya.
Menurutnya, mereka bingung harus mengadu ke siapa. “Gak tahu mau minta tolong ke siapa, warga sudah lapor sana sini juga masih tetap sama. Setiap malam-subuh berasap,” jelasnya.
Situasi ini menurutnya sangat menyiksa. Khususnya karena mereka adalah penderita asma. “Kami berdua di rumah sama-sama punya asma, suami udah dua pekan ini asma gak sembuh-sembuh, batuk-batuk sampai kayak TBC. Sudah beli ventolin, keluarin alat nebu. Begitu sesak debu. Tapi sampai kapan? Berasa dibunuh perlahan,” keluhnya.
Warganet lainnya dikutip dari Republika.co.id, juga mengeluhkan hal yang sama. “Sesama warga Cikupa beda perumahan aku batuk gak sembuh-sembuh, sudah tiga pekan semenjak polusi tertinggi. Sudah segala obat full di rumah pun tetap gak sembuh-sembuh, mana gak punya air purifier,” kata warganet lainnya.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang Ari Margopurnomo membantah asap masih ada. Ia mengatakan, video yang sedang viral adalah video lama sebelum dilakukan pengangkutan.
“DLHK Kabupaten Tangerang telah memeriksa penyebab timbulan asap dari pembakaran sampah liar di sekitar kawasan tersebut dan sudah dilakukan pengangkutan,” ujar dia kepada Republika, Rabu.
Sementara itu, untuk mengatasi masalah polusi udara, Pemprov Jabar juga memberlakukan Work From Home (WFH) terutama di kawasan Bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi). Namun, pemberlakukan WFH di Jabar dilakukan dengan syarat.
“Jadi, kalau di Jawa Barat (Jabar) dinamic working arrangement atau work from home itu diatur dan bersyarat,” ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Rabu (23/8/2023).
Syarat pertama, menurut Emil, WFH bisa dilakukan pada mereka yang tidak berhubungan secara fisik langsung dengan pelayan publik. Kedua, yang track record kinerjanya selama ini baik. Kalau track recordnya jelek nggak saya kasih kebijakan itu. Kan untuk memastikan bahwa dia disiplin dan bertanggung jawab,” katanya.
Rumusnya, kata dia, ada yang 4-1 bagi yang terbaik. Jadi, empat kerja di luar atau di rumah dan 1 di kantor. Kemudian bisa 3-2, 2-3 dan 1-4.
“Ini ada 4 formula. Ini kan sebenarnya respons pasca pandemi. Waktu pandemi kan bisa, kenapa nggak dilanjutkan,” katanya. (ilo)