HERALD.ID, JAKARTA—Fenomena politik dan sejumlah kejutan yang terjadi belakangan ini ditanggapi Prof Jimly Asshiddiqie. Ia menyebut saat ini masyarakat sedang menonton ribetnya transaksi jabatan capres dan cawapres.

Makanya, melalui cuitan di akun X (Twitter) pribadinya, @JimlyAs, anggota DPD RI itu mengusulkan dua hal untuk Pilpres 2029 mendatang.

Pertama, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu mengusulkan bahwa biarlah setiap parpol atau gabungan parpol peserta pileg diberi hak mengajukan capres sendiri-sendiri.

Menanggapi komentar cuitannya itu, akademisi kelahiran Palembang, 17 April 1956 itu menjelaskan lebih lanjut bahwa yang ia maksud, ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold/PT) 20 persen dihapus.

Usulan keduanya, kata mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu adalah yang dipilih oleh rakyat dalam pilpres cukup capres saja. “Cawapres lebih baik dipilih MPR,” ujarnya.

Mekanismenya kata eks Ketua MK tersebut, Presiden terpilih mengajukan dua calon wakilnya ke MPR. (ilo)