HERALD.ID – Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur, PT PWU membutuhkan suntikan dana dari APBD Jatim sebesar dana Rp 250 miliar. Rencananya dana tersebut digunakan untuk memaksimalkan kinerja PWU beserta anak perusahaannya sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dirut PT PWU Jawa Timur, Erlangga Satria Agung mengaku kebutuhan suntikan dana besar tersebut merupakan hasil analisa setiap tahunnya, mulai tahun 2018 hingga 2019.
“Kalau tidak ada dana segar Rp 250 M tersebut tentunya anak perusahaan termasuk induknya hanya datar-datar saja dan tidak bisa dipacu sebagai mesin penghasil bagi APBD Jawa Timur,” katanya, Senin 11 September 2023.
Erlangga membeberkan, sebagian suntikan dana akan digunakan untuk revitalisasi mesin produksi, karena sudah usang dan peninggalan Belanda.
Selain mesin produksi yang usang, juga untuk regenerasi SDM-nya yang sudah berumur tua. “Khususnya untuk permodalan seluruh anak perusahaan tak ada punya dana tersebut,” tuturnya.
Erlangga pesimis PWU dan anak perusahaannya bisa berkembang. Jika tidak ada dana segar. PWU beserta anak perusahaannya akan mengalami kesulitan untuk memacu harapan sesuai yang diminta oleh pemilik perusahaan, yaitu Pemprov Jawa Timur.
Mantan Ketua KONI Jatim, hal yang tidak dilakukan oleh pihaknya diluar analisa yaitu faktor eksternal di tahun 2020. Dimana saat itu sedang mewabahnya Covid-19.
“Dampaknya adanya Covid-19 mulai 2020 hingga 2021 tersebut membuat anak perusahaan jungkir balik. Contohnya PT Kasahusada yang sebelum Covid-19 mampu membeli bahan baku setelah produksi. Namun saat Covid-19 pemilik bahan baku minta pembayaran cash semua,” paparnya.
Dampak persyaratan pembelian bahan baku harus dibayar cash tersebut, akhirnya PT Kasahusada tak mampu memenuhi permintaan masyarakat yang sangat tinggi.
“Kalau ada modal, tentunya tak terjadi seperti selama ini,” tuturnya.
Silahkan kirim ke email: [email protected].