HERALD.ID, JAKARTA—Anies Baswedan menegaskan isu iklim dan agenda pembangunan ramah lingkungan selamanya akan menjadi prioritasnya.

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan itu mengatakan, isu tersebut akan dia sampaikan secara terus menerus kepada publik sebagai ikhtiar merawat bumi dan alam Indonesia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak peduli jika pihak lain menganggap isu lingkungan bukan prioritas utama.

Anies menyamapaikan itu saat menjadi narasumber dalam acara bertajuk ‘Indonesia Energy Transition Dialogue 2023’ di salah satu hotel di Jakarta Selatan, Senin (18/9/2023). Dalam acara tersebut Anies menyampaikan tema tentang ‘Energi Yang Memanusiakan’.

“Bagi kami, sekarang energi yang didorong bukan lagi energi terbarukan, tapi energi yang memanusiakan,” ujar Anies dikutip dari Inilah.com.

Lima pilar akselerasi transisi energi dalam upaya mewujudkan energi yang memanusiakan dipaparkan Anies. Yaitu, tata kelola yang holistik dan berkesimbungan, kolaborasi antar-stakeholder, inovasi pendanaan, transisi energi berkeadilan, serta intervensi pada demand dan supply.

“Lima pilar inilah yang perlu menjadi perhatian dalam mewujudkan energi yang memanusiakan. Termasuk yang pernah kami lakukan saat bertugas di Jakarta dalam sistem transportasi melalui program JakLingko,” kata Anies dikutip dari Inilah.com.

Isu lingkungan menurut Anies telah menjadi perhatiannya saat menjadi gubernur DKI. Bahkan di kediamannya menggunakan pembangkit listrik tenaga surya hingga saat ini.

“Kami ingin menyampaikan bahwa komitmen kita pada pembangunan yang ramah lingkungan itu sudah dikerjakan kemarin. Akan terus dikerjakan, dan kita siap menyampaikan ini terus menerus kepada publik,” tegas Anies.

Mantan Menteri Pendidikan itu menyatakan akan mendatangi setiap undangan yang membicarakan tentang isu lingkungan. Termasuk mengerjakannya jika kelak diamanahkan sebagai penentu kebijakan di pusat pemerintahan.

“Ketika ada panggilan untuk menyampaikan gagasan rekam karya, rekam capaian, maka kami siap datang untuk mengirimkan pesan pada semua bahwa lingkungan hidup itu bukan tema untuk pengetahuan, tapi tema untuk dilaksanakan,” ujarnya.

Anies tak mau mengomentari hadir dan tidaknya bacapres lain yang menurut panitia juga diundang menjadi pembicara dalam diskusi tersebut. Dia juga tak mempersoalkan jika ada pihak-pihak yang menganggap isu lingkungan bukan menjadi agenda utama.

“Tadi saya bilang bahwa dalam ranah kebijakan, masyarakat menilai ini (isu lingkungan) penting, tapi saat pemilu ini bukan agenda utama. Tapi bagi kami, ini dianggap penting atau nggak oleh masyarakat luas, bagi kami ini isu penting yang harus diperhatikan,” tegas Anies. (ilo)