HERALD.ID, JAKARTA—Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengeritik pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia terkait investasi di Pulau Rempang dan peluang kerja bagi warga.
Menurut Jansen Sitindaon, pernyataan seperti itu sudah tidak dipercaya masyarakat. Alasannya, warga sudah melihat apa yang terjadi di proyek-proyek lainnya.
Ia mencontohkan perusahaan-perusahaan nikel dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Jansen mengatakan, yang disaksikan masyarakat, yang berseliweran adalah tenaga kerja asing (TKA) asal China.
“Ini yang orang sudah tidak percaya lagi pak Menteri. Atau paling minimal ya setengah percaya lah. Walau belum tentu hal dibawah ini sepenuhnya benar, di masyarakat itu ada pikiran karena di masa covid saja terus seliweran: ‘di nikel yang masuk dan kerja mereka lihat TKA China. Kereta cepat, yang kerja juga TKA China. Jangan-jangan investasi kaca ini juga sama yang kerja TKA China lagi’,” kata Jansen dalam cuitan di akun X (Twitter) pribadinya, @jansen_jsp.
“Padahal didepan mata mereka lihat yang diusir rakyat/saudara sendiri. Jadi mari kita sabar dan persuasif lah dulu kita ke saudara-saudara kita di Rempang ini. Pasti ada solusi tanpa perlu harus mengedepankan represif ke mereka,” lanjutnya.
Sebelumnya, Bahlil menegaskan tak ingin Xinyi keluar dari Rempang. Alasannya, kalau lepas, lapangan kerja bagi masyarakat akan hilang.
Menurut Bahlil, investasi itu tidak seperti buah yang tumbuh dari sebuah pohon. Investasi itu harus direbut, sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Perebutan proyek investasi asing ini kata dia butuh kecepatan dan ketepatan yang tidak menimbulkan kerugian di satu pihak. (ilo)