HERALD.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang meminta partai pimpinan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendukung Prabowo Subianto-Erick Thohir di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jokowi mengatakan tak pernah mengurusi soal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pada Pilpres 2024.

“Urusan capres, urusan cawapres itu urusan partai. Urusan partai atau koalisi partai. Bukan urusan Presiden. Sudah,” jawab Presiden singkat di sela kegiatannya meninjau stok dan harga bahan pokok Pasar Bali Mester Jatinegara, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Sebelumnya, Ketua DPW PKB Jateng, KH Muhammad Yusuf Chudlori alias Gus Yusuf mengungkap alasan meninggalkan Partai Gerindra dan memilih bergabung dengan NasDem.

Diungkapkannya bahwa hengkangnya PKB dari Prabowo ada peran Presiden Jokowi.

Gus Yusuf pun mengungkap pertemuan dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk mengirimkan undangan menghadiri acara harlah ke-25 PKB di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah pada Minggu (23/7/2023).

Dalam pertemuan itu, Gus Yusuf bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar diminta Jokowi untuk mendukung pasangan Prabowo-Erick Thohir.

“Puncaknya adalah ketika harlah di Solo, sebelum harlah saya dampingi Cak Imin ke Istana mengundang Jokowi hadir di harlah. Tiba-tiba di Istana itu Pak Jokowi menawarkan, ini Pak Prabowo sama Pak Erick sudah ketemu, kayaknya sudah cocok, mau berangkat. Prabowo-Erick, maka saya minta PKB untuk mendukung,” katanya dalam video pengakuannya yang viral di medsos.

Gus Yusuf dan Cak Imin kaget mendengar permintaan Jokowi.

Ketika Jokowi bertanya kepada Cak Imin apakah PKB berkenan mendukung Prabowo-Erick, ia malah melemparkannya agar dijawab Gus Yusuf.

Uh ini ora ono udan ora ono bledek ujug-ujug. Terus Cak Imin nyawang kulo (memandang saya), ‘sampeyan piye Gus’. Waduh aku iki sing dikongkon (saya diminta) jawab iki. Akhirnya saya yang matur ke Pak Jokowi. ‘Nyuwun sewu Bapak, kalau PKB diminta dukung Prabowo-Erick jujur kita keberatan’,” kata Gus Yusuf.

Hal itu kemudian direspons oleh Jokowi. “Alasane nopo Gus. ‘Ya karena kedua-duanya tidak ada irisan dengan NU’. Kira-kira di bawah kiai pripun (bakal bertanya-tanya) Pak? Saya sampaikan terbuka waktu itu, intinya kita nolak lah,” kata Gus Yusuf.