HERALD.ID – Nasrul Nasir alias La Saru, masih ada di Pinrang, Sulsel pada Senin, 4 September 2023. Pada hari itu, La Saru masih sempat mengurus dua anggotanya yang sedang bermasalah di kantor polisi.

Namun, pada Senin berikutnya, 11 September 2023, saat tim dari Bareskrim Polri melakukan penggerebekan, La Saru sudah tak ada di rumahnya, di Tassokkong, Kelurahan Salo, Kecamatan Watang Sawitto, Pinrang.

Diduga, informasi penggerebekan itu bocor. Sehingga La Saru kemudian berhasil lolos dari penangkapan tim Bareskrim Polri.

Penggerebekan dilakukan sejak Minggu, 10 September 2023. Disaksikan oleh Lurah Salo, Darwin. Juga diback up Polres Pinrang. Di rumah La Saru hanya ada beberapa kerabatnya. Sementara La Saru tak tampak batang hidungnya.

Polisi dari Bareskrim hanya menyita mobil Alphard hitam, Hilux, serta tiga sepeda motor milik La Saru.

Informasi yang diperoleh Herald.id, La Saru sudah lama diintai. Itu pasca penangkapan jaringan Fredy Pratama di beberapa tempat. Termasuk penangkapan WW yang merupakan anak buah Fredy Pratama dan bos dari La Saru.

Begitu tak menemukan La Saru, tim lalu bergerak ke kediaman istri La Saru, Nur Utami Saru. Pada Sabtu, 16 September 2023, Nur Utami Saru diamankan polisi, kini sudah ditahan di rutan Bareskrim Polri.

Polisi berhasil mengamankan barang-barang mewah milik Nur Utami. Diduga hasil pencucian penjualan narkoba yang dilakukan La Saru.

Nur Utami diamankan usai pulang dari umrah. Di media sosial Instagramnya, Nur Utami kerap memamerkan kehidupan mewahnya. Juga tas-tas brandednya, yang totalnya mencapai Rp1 miliar lebih. Ada Hermes, LV, Gucci, Fendi, Christian Dior dll.

Juga aset berupa tanah. Wadir Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Jayadi menyebut, aset La Saru yang disita ada senilai Rp7 miliar, terdiri atas tanah, rumah, mobil dan tas mewah.

Saat ini, petugas sedang menjajaki untuk memblokir sejumlah rekening milik Nur Utami dan La Saru.

Kombes Jayadi mengatakan, La Saru adalah residivis kasus narkoba. Sekira lima tahun lalu, La Saru diamankan dan ditahan di Lapas Narkoba. Saat itulah dia berkenalan dengan Nur Utami Saru yang saat itu menjenguk kerabatnya yang terjerat narkoba. Saat La Saru bebas, keduanya pun menikah.

“Jadi Nur Utami tahu kalau suaminya itu bandar narkoba,” ujar Kombes Jayadi.

Jaringan Fredy Pratama di Indonesia
Termasuk Nur Utami, polisi sudah menangkap 40 orang yang diduga kaki tangan Fredy Pratama di Indonesia. Nama-nama itu menguatkan dugaan jaringan rapi peredaran narkoba Fredy Pratama di Indonesia.

Di antara nama-nama itu, ada juga nama AKP Andri Gustami, mantan Kasat Narkoba Polresta Lampung. Ada pula dua selebgram, Adelia Putri Salma dan Nur Utami Saru.

Jaringan Fredy Pratama tak hanya mengedarkan, namun ada juga yang bertugas melakukan pencucian uang hasil menjual narkoba.

Catatan Bareskrim Polri periode 2020-2023 ada 408 laporan polisi terkait kelompok dan pihak yang terafiliasi dengan Fredy Pratama.

Dari laporan tersebut kepolisian menetapkan 884 tersangka dan menyita barang bukti sebanyak 10,2 ton Sabu serta 116.346 butir Ekstasi.

Jaringan Narkoba Fredy tak hanya merekrut masyarkat sipil. Oknum anggota Polri juga terlibat dalam jaringan pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia, 15 Juni 1985 itu.

Polri telah mengeluarkan red notice sejak 2013, dan telah memasukkan nama Fredy Pratama dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 2014.

Fredy diketahui memiliki sejumlah nama samaran, seperti Miming, The Secret, Casanova, Airbag, dan Mojopahit.

Selain Indonesia, Fredy juga diburu kepolisian Thailand dan Malaysia.

Berikut jaringan Fredy Pratama yang ditangkap Polisi beserta tugas-tugasnya:

Rivaldo Miliandri alias KIF

Rivaldo Miliandri G Silondae alias KIF merupakan tangan kanan Fredy yang memegang kendali peredaran Narkoba di wilayah Indonesia lintas Sumatera-Jawa.

Rivaldo telah ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung bersama tim gabungan Bareskrim Polri di apartemen mewah miliknya di Johor Bahru, Malaysia, sekitar pukul 18.00 waktu setempat pada 3 Juli 2023 lalu.

Beberapa wilayah yang terdeteksi dikendalikan oleh Rivaldo, di antaranya Aceh, Medan, Palembang, Riau, Lampung, Jakarta, Pulau Jawa, dan Sulawesi.

AKP Andri Gustami

Mantan Kasatnarkoba Polres Lampung Selatan, AKP Andri Gustami ditempatkan di tempat khusus lantaran diduga terlibat jaringan Fredy Pratama.

Andri diduga berkomunikasi dengan Rivaldo untuk mengamankan pengiriman Narkoba yang akan melintas di Pelabuhan Bakauheni, Lampung menuju Pelabuhan Merak, Banten.

Selain memfasilitasi peredaran Narkoba jaringan Fredy, Andri juga diduga sebagai kurir.

Adelia Putri Salma dan Khadafi

Selebgram asal Palembang, Sumatera Selatan Adelia Putri Salma ditangkap Polda Sumsel lantaran terlibat jaringan Fredy.

Adelia diduga menampung dan melakukan pencucian uang hasil perdagangan Narkoba yang dilakukan suaminya, David alias Khadafi yang divonis 20 tahun penjara dan tengah menjalani masa tahanan di Lapas Musi Banyuasin.

Adelia memiliki julukan Ratu Narkoba Palembang.

Bersama suami Adelia merupakan “pasukan” jaringan Narkoba Fredy jenis Sabu dan Ekstasi di wilayah Barat (Sumatera) dan Timur (Sulawesi).

Hasil penyidikan sejak tiga tahun terakhir, Khadafi atau David terlibat peredaran Sabu sebanyak 329 Kilogram.

Pasangan suami istri ini juga berperan membuat KTP palsu atau identitas palsu, penjual, penampung keuangan atau pengendali keuangan.

Adelia kini dijerat dalam kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) atas bisnis yang dijalani Kadafi.

Inisial SA

Kepolisian telah menangkap SA yang menjadi bagian dari jaringan Narkoba Fredy Pratama.

SA ditangkap kepolisian di Thailand dan telah dipulangkan ke Tanah Air.

Perannya menjadi kurir sekaligus bagian keuangan jaringan Fredy.

Melalui SA uang tunai untuk operasional masuk ke Indonesia.

Dalam pengembangan polisi mendapati FW salah satu orang kepercayaan Fredy dan PN. Keduanya berperan sebagai pengelola keuangan.

Polisi kemudian menggeledah rumah FW dan PN yang merupakan pasangan suami istri, di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (14/9/2023).

Hasil pengeledahan disita uang pecahan Rp100 ribu dengan total Rp400 juta, uang pecahan Rp50 ribu senilai total Rp2,5 juta, dan uang pecahan 100 dolar Amerika Serikat sebesar 44 ribu dolar AS yang disita dalam brankas.

Inisial WJ

WJ merupakan kaki tangan Fredy Pratama untuk menyebarkan Narkoba di wilayah Timur Indonesia dengan cakupan Kalimantan dan Sulawesi.

WJ sudah ditangkap di Malaysia. Ia menyelundupkan narkoba jenis Sabu dan ekstasi melalui jalur darat melintasi perbatasan di Kalimantan dengan Malaysia.

La Saru

WJ bekerja sama dengan La Saru alias S yang menjadi pengendali jaringan Narkoba di Wilayah Timur.

WJ dan Saru yang kini menjadi DPO Polisi diduga memiliki peran yang sama seperti Rivaldo, pengendali wilayah barat.

Nur Utami Saru

Nur Utami Saru ditangkap pada Sabtu, 16 September 2023 lalu di Makassar, Sulawesi Selatan (sebelumnya diberitakan ditangkap di Malaysia).

Nur Utami merupakan istri dari Saru, pengendali narkoba di wilayah timur bersama WJ.

Selebgram asal Makassar ini diduga menikmati dan menyamarkan uang hasil penjualan Narkoba.

Hasil pemeriksaan sebelum menikah, Nur Utami Saru sudah mengetahui jika Saru terlibat jaringan bandar narkoba.

Mereka berkenalan saat Saru menjalani hukuman di Lapas atas kasus Narkoba.

Sejauh ini, polisi sudah menyita sejumlah aset Nur Utami, yakni mulai tas LV, Hermes, tanah hingga mobil Alphard senilai Rp7 miliar.

Nur Utami Saru ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) sindikat narkoba Fredy Pratama.

Selain nama-nama tersebut, kepolisian juga telah menangkap kaki tangan jaringan Fredy.

Yakni tersangka berinisial K alias R sebagai pengendali operasional. Lalu, NFM alias Justin sebagai pengendali keuangan.

Selanjutnya, ada inisial tersangka AR sebagai koordinator dokumen palsu, FA dan SA sebagai kurir manifestasi luar negeri.

KI sebagai koordinator pengumpul uang tunai dan P, YP, DS sebagai koordinator penarikan uang.

Ada pula DFM sebagai pembuat dokumen palsu yaitu KTP dan rekening palsu. FR dan AF sebagai kurir pembawa sabu. (bs/asw)