HERALD.ID, JAKARTA—Anggota Ombudsman RI, Johanes Widijantoro  meragukan klaim Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menuding ada pihak asing yang terlibat di balik konflikdi Rempang Batam.

Johanes Widijantoro  mengatakan belum menemukan dugaan keterlibatan pihak asing di balik konflik Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Sebelumnya, isu keterlibatan pihak asing ini disampaikan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyusul penolakan masyarakat terhadap pengembangan Rempang Eco City.

“Sampai hari ini belum (ada temuan keterlibatan pihak asing). Kalau teman-teman punya informasi itu, boleh disampaikan,” kata Widijantoro kepada media di Kantor Ombudsman, Rabu (27/9/2023) dikutip dari Inilah.com.

Pulau Rempang akan dikembangkan menjadi Rempang Eco City, sebuah kawasan industri, perdagangan, hingga pariwisata terintegrasi, bahkan sudah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pengembangan Rempang Eco City diluncurkan di Kemenko Perekonomian pada 12 April 2023. PT Makmur Elok Graha (MEG) menjadi pengembang dengan nilai investasi sekitar Rp381 triliun hingga 2080 mendatang.

MEG menggandeng Xinyi Group, investor asal Cina pada proyek tahap pertama. Xinyi Group akan berinvestasi senilai Rp175 triliun. Xinyi Group akan membangun fasilitas hilirisasi di lahan 2.000  hektare. Makanya, pemerintah harus merelokasi warga untuk mengosongkan lahan tersebut. Namun ternyata, proyek Rempang Eco City tidak berjalan mulus. Masyarakat adat Pulau Rempang menolak dipindahkan.

Bentrok masyarakat dengan aparat gabungan TNI-Polri akhirnya pecah pada 7 September 2023, ketika aparat gabungan memaksa masuk perkampungan untuk memasang tapal batas di Pulau Rempang.

Bentrokan kembali terjadi ketika masyarakat berunjuk rasa di depan Kantor BP Batam pada 11 September 2023.  Saat itulah Bahlil Lahadalia menuding ada pihak asing yang terlibat di balik konflik tersebut.

“Saya tahu barang ini siapa yang ikut main. Saya tahu kok siapa yang (terlibat) di luar negeri. Setiap Kepri mau maju, ada investasi besar, selalu ada yang menghalangi. Bagaimana 2010 ketika ada investasi besar, ada tahapan-tahapan yang selalu kita diadu domba,” kata Bahlil  di Kementerian Investasi, Senin (25/9/2023).  (ilo)