HERALD.ID– Polisi mengungkap motif penikaman yang tewaskan tiga pria di Kabupaten Gowa.

Di ketahui, saat terjadi penyerangan oleh terduga pelaku, korban sempat berlari keluar rumah.

Masing-masing korban bernama Ramli Dg Tata (60), Faisal Dg Remo (22), Dg Pasang (40). 

Dari video yang beredar. Korban sudah terkapar di sekitaran lokasi tersebut dengan bersimbah darah.

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bachtiar mengatakan, terduga pelaku nekat menikam korban lantaran sakit hati ibunya dinikahi oleh korban.

“Dugaan sementara, motif penganiayaan berat ini. Pelaku sakit hati ibunya dinikahi oleh temannya sendiri,” katanya saat dikonfirmasi, Senin 2 oktober 2023.

Tak hanya itu, polisi saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku penganiayaan yang menewaskan tiga orang.

“Saat ini kita masih melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait keberadaan terduga pelaku,” ungkapnya.

Dikatakan Bachtiar, saat ini polisi juga masih melakukan penjagaan di wilayah tersebut. Karena ditakutkan keluarga korban akan menyerang balik.

Sebelumnya, Nasib Naas tiga pria di Dusun Mandalle II, Desa Kalemandalle, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka harus meregang nyawa usai ditikam berulang kali, Minggu 1 oktober 2023.

Diduga, pelaku penikaman bernama Angga (23), Warga Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bachtiar mengatakan, berdasarkan keterangan saksi bernama Saharuddin (43), awalnya pelaku dan beberapa temannya yang mengendarai sepeda motor sebanyak 5 unit berboncengan ke Desa Mandalle I.

“Maksud daripada terduga pelaku untuk mencari ibunya. Akan tetapi, tidak menemukan yang bersangkutan. Kemudian pelaku bersama temannya menuju ke Desa Mandalle II yaitu di TKP keributan,” ujarnya senin 2 oktober 2023.

Setelah itu, kata Bachtiar, sekitar pukul 01.00 wita saksi berada di rumahnya mendengar suara motor menggeber motor kemudian saksi keluar di depan rumah pinggir jalan.

“Saksi melihat dan mendengar pelaku berteriak ‘jangan kesini ikut campur karena masalah siri’,” ungkapnya.

“Karena khawatir terjadi sesuatu maka saksi masuk kembali ke dalam rumahnya, sekitar 05 menit kemudian barulah saksi keluar rumah karena sudah banyak warga berkumpul,” bebernya.

Disitu, warga sudah melihat korban berbaring dengan sejumlah tusukan benda tajam. 

“Setelah itu, korban langsung dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis,” ungkapnya.

Sementara itu, polisi masih melakukan penyelidikan terkait keberadaan terduga pelaku.

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Ahmad mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 wita, minggu 1 oktober 2023.

“Benar, telah terjadi tindak pidana penganiayaan berat di rumah korban dengan menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan beberapa korban mengalami luka tikam dan sabetan benda tajam,” katanya kepada Herald saat dikonfirmasi.

Dikatakan Bachtiar, ketiga korban meninggal dunia setelah berada di rumah sakit.

“Dua korban meninggal di RS Syekh Yusuf dan satu di RS Wahidin,” ujarnya.

Saat ini, polisi sudah memasang police line di lokasi kejadian. Mereka juga masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

“Anggota masih berjaga-jaga di sana. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dari keluarga korban,” ujarnya. (Gun)