HERALD.ID, JAKARTA—Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD  hari ini mendaftarkan diri secara resmi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sementara kubu Prabowo dikabarkan akan mendaftarkan diri di Sabtu, 21 Oktober.  Menurut para pembisik spiritual, tanggal ini juga dianggap baik. Tanggal 20 di hari Jumatnya tidak disarankan.

Akan tetapi, Prabowo hingga hari ini belum memutuskan dan mendeklarasikan siapa cawapresnya. Menteri Pertahanan RI itu masih gamang memilih antara Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka.

Dikutip dari Inilah.com, sejak cawapres PDIP diumumkan Rabu 18 Oktober kemarin, ada ketegangan di kubu Prabowo. Siang pukul 13.00 Prabowo bersama salah satu Menteri penting di kabinet Jokowi dikabarkan memanggil sejumlah orang, termasuk salah satu pollster ternama.

Dalam pertemuan itu, konon Prabowo mengarahkan dukungannya kepada Meneg BUMN Erick Thohir. Alasannya, ada saran dari berbagai pihak bahwa memilih Gibran akan buruk bagi Jokowi di masa akhir jabatannya.

Sejak itu, beredar salinan surat keterangan tidak pernah terlibat kasus pidana dari PN Jakarta Selatan, juga SKCK dari Kepolisian. Itu dua syarat untuk mendaftarkan diri sebagai cawapres. Keduanya atas nama Erick Thohir.

Akan tetapi, keputusan ini tak bisa bulat secara cepat. Pasalnya Presiden Jokowi masih dalam lawatan kenegaraan ke China dan Arab Saudi.

Prabowo pun tak bisa mengambil sikap sepihak meski ia didampingi satu menteri penting Jokowi yang konon ditugaskan mengatur ini awalnya sudah sepakat Erick. “Hampir pasti. Tinggal melobi Golkar dan Airlangga,” kata sumber itu.

Hari ini, keputusan itu berubah. “Kembali ke Gibran. PS tidak berani mengambil risiko,” kata sumber inilah.com, Kamis (19/10).

Kabarnya ini akan diumumkan segera. Menunggu Presiden pulang ke tanah air tanggal 20 Oktober. “Tanggal 21-nya mendaftar,” kara sumber itu.

Soal masa depan Gibran di PDIP, sumber itu menjelaskan, “Ada kemungkinan ditampung Golkar. Jadi Waketum. Tapi tidak keluar dari PDIP. Mungkin menunggu dipecat. Lebih bagus jika dipecat daripada mengundurkan diri.”

Fungsionaris Gerindra dan elit partai anggota KIM tak bisa memberikan kepastian soal pendamping Prabowo. Mereka hanya mengungkapkan ciri-cirinya. “Ciri-cirinya muda dan berpengalaman di pemerintahan.” Kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani (18/10) kemarin. (ilo)