HERALD.ID – Gedung Negara Grahadi dibanjiri lautan manusia yang melantunkan sholawat nabi Muhammad SAW. Mereka membondong-bondong memenuhi ikon Kota Surabaya itu hingga sepanjang Jalan Gubernur Suryo untuk mengikuti jalan santai dalam rangka menyemarakkan Hari Santri Nasional (HSN).

Berdasarkan pengamatan di lapangan, peserta jalan santai dilepas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mulai pukul 06.30 WIB dari Jalan Gubernur Suryo, tepatnya di depan Gedung Negara Grahadi. Peserta lalu menuju jalan Jenderal Soedirman, menuju ke Jalan Basuki Rahmat, kawasan Embong Malang, Praban, Siola, lalu balik ke Gedung Negara Grahadi.

Acara jalan santai ini disediakan hadiah banyak seperti doorprize, mulai dari sepeda gunung, televisi, lemari es, 60 paket umrah hingga mobil.

Dalam sambutannya, Gus Yahya menyebut peran santri dalam membangun negeri sangat penting. Peran itu berupa semangat jihad fi sabilillah yang sudah digelorakan sejak zaman perang kemerdekaan. Gus Yahya mengingatkan peran santri dalam jihad fii sabilillah mempertahankan NKRI, menjaga Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945.

“Mari kita berjihad. Sebab negara ini didirikan dengan jihad. Masa depannya juga harua diperjuangkan dengan jihad. Jihad santri, jayakan negeri,” tegas Gus Yahya, Sabtu 21 Oktober 2023.

Gus Yahya menilai tidak akan berjaya tanpa jihad dari warganya. Jihad yang dilandasi semangat kepahlawanan sebagaimana diteladankan para pahlawan demi tegaknya Indonesia.

Hari Santri dipusatkan di Surabaya karena Kota Pahlawan tidak lepas dari sejarah Resolusi Jihad yang digaungkan para ulama pada 22 Oktober 1945. Mereka berkumpul di Surabaya dan meminta pemerintah memobilisasi warganya untuk jihad fii sabilillah, mempertahankan NKRI dari upaya sekutu untuk menjajah kembali.

Gus Yahya mengaku Surabaya menjadi pusat dari pertarungan mempertahankan NKRI. Peristiwa itu menjadi titik penting sebagai pondasi keberlangsungan proklamasi.

“Mari jangan sampai kejayaan yang telah diperjuangkan para pahlawan itu batal di masa depan karena kita tidak mampu meneladani kepahlawanan mereka,” ucapnya.

Sementara Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, jalan santai digelar untuk menyemarakkan hari santri sebagai ikhtiar menjaga kesehatan dan memberi nuansa kegembiraan. Dengan begitu, hari santri patut dirayakan dengan riang gembira.

“Ini menunjukkan bahwa negara mengakui perjuangan para santri, memberikan kado istimewa yakni Hari Santri,” paparnya.

Gus Yaqut menyebut santri selalu terlibat menjadi bagian dalam momentum penting negeri ini. Momentum Hari Santri menunjukkan bahwa setiap episode sejarah negeri ini, dan selalu melibatkan santri.

Selain jalan santai, Hari Santri 2023 dimeriahkan dengan beragam acara. Nanti malam, akan digelar Pagelaran Sarung Santri Nusantara yang diadakan di Gedung Negara Grahadi dan pembacaan 1 miliar Shalawat Nariyah di Masjid Al-Akbar Surabaya. Puncaknya, digelar Apel Hari Santri di Tugu Pahlawan Surabaya yang akan dihadiri langsung Presiden Joko Widodo yang bertindak sebagai Pembina Apel.

Selain Gus Yahya dan Gus Yaqut, jalan santai juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan jajarannya, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Wamenag Saiful Rahmat Dasuki, para pejabat Eselon I Kemenag, Kakanwil Kemenag Jawa Timur Khusnul Maram, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, dan jajaran Forkompimda Jawa Timur dan Kota Surabaya. (*)